Jumat, 25 Februari 2011

BELAJAR UNTUK BERSIKAP ASERTIF

Sering kali saya dihadapkan pada suatu pilihan dalam hidup. Entah itu pilihan dalam pekerjaan, pertemanan, bahkan percintaan *halah*. Kadang pilihan itu gak cuma dua, tetapi tiga bahkan empat. Saya merasakan terkadang saya mengalami kesulitan untuk menentukan pilihan. Utamanya yang berkaitan dengan sikap asertif. Tegas tanpa "menyerang" orang lain.

Saya baru saja menyadari bahwa kesulitan itu menghampiri ketika saya harus bersikap asertif terhadap keluarga atau orang-orang yang sudah saya anggap seperti keluarga. Sepertinya saya melekatkan emosi saya terlalu kuat kepada mereka sehingga hal tersebut menghambat saya untuk bersikap asertif. Kalau kata teman-teman SG saya harus banyak berlatih "detach" dari orang-orang tertentu.

Sebetulnya gak terlalu sulit juga untuk melatih sikap asertif, misalnya dengan mempraktekkan "I" Language. Hmmm...biasanya yang akan muncul di kepala saya ketika hendak mempraktekkan hal ini adalah:"it sounds selfish and it's not good to act selfishly" hufff....that's wrong. Gak selfish kalo gitu mah neng....you just stand for your right and it's oke!

Baiklah...ini sebuah tugas lagi yang harus saya kerjakan. Bismillah aja insyAllah semua akan ada jalannya :-)

Talenta, 26 Peb. 2011
In the middle of one hectic weekend

-rf-

Rabu, 23 Februari 2011

SELAMAT PAGI GROGOL! ^__^V

SELAMAT PAGIIIIIIIIIIIIIIIII....!!!
Kalimat sapaan sederhana itu menggema di otak saya ketika memasuki pintu instalasi anak di rumah sakit pemerintah yang terletak di daerah Jakarta Barat ini. Ruangan masih sangat sepi karena memang masih terlalu pagi. Waktu baru menunjukkan pukul 6 lewat beberapa menit ketika saya menginjakkan kaki di tempat ini. Hanya ada seorang cleaning service yang tengah mengepel lantai dan tidak ada orang lain lagi selain saya dan dokter. Dalam hati saya bergumam: "Oke juga nih dokter, bawahan belum pada dateng tapi dia udah nongol duluan. Nanti juga kalau Allah izinkan saya jadi pimpinan maka saya akan mempraktekkan hal yang sama. Memberi contoh yang baik dengan datang lebih dulu daripada anak buah."

Saya bergegas menuju ke ruang paling ujung -ruang kepala instalasi ruangannya si dokter- dengan membawa setumpuk jurnal di pelukan. Uhuuuy...!!! pagi-pagi udah maen peluk aje, mpok! :p .Saya tengok ke samping, si dokter juga melakukan hal yang sama dengan saya -memeluk setumpuk kertas- malah banyakan kertas di pelukan dokter hehehe...maap ya dok agak sedikit songong abis berat kalo bawa banyak-banyak :D *perilaku yang ini tidak untuk ditiru ya*

Sambil menikmati kopi, saya mulai menyortir tumpukan jurnal sementara dokter mulai mengutak-atik komputer sambil ngelancarin ngomong in English katanya mah. Awalnya memang tumpukan kertas itu beneran jurnal-jurnal kedokteran. Tapi makin ke bawah malah makin gak karuan isinya. Ada kertas avasin, ada materi liqo si dokter, ada tugas-tugas mahasiswa bimbingan dokter, ada makalah guru magang, bahkan ada slip transfer segala. Ckckckckckck....si dokter cuma ketawa-ketiwi aja ngeliatnya. Saya juga cuek aja ngomongnya karena merasa sudah dekat dengan dokter. Waktu saya lagi asyik nyortir kertas tiba-tiba si dokter teriak-teriak kegirangan campur bingung. Rupanya beliau baru dapet email balasan dari salah satu profesor dari Swedia yang bersedia menjadi pembimbingnya untuk meraih gelar Ph.D. Dessssssssh....hebat bener dah, saya jadi mupeng *droll*

Setelah ketawa-ketiwi si dokter pun bilang ke saya: "Wah bu, kalo gitu mulai sekarang I have to practice my English with you. Everyday speaking with miss Rika." Saya pun senyum aja dan menjawab: "I feel honoured to do that."

"Oke bu, kalo gitu mungkin saya harus mulai sering nonton film barat ya?!" mendengar ucapan si dokter saya pun cuma bisa senyum simpul aja. Emang psikiater yang satu ini suka "ajaib" hehehehe sok lah dok, mangga wae. Ntar kalo mo nonton ajak saya ya :p *Ngarep!*

Benar-benar pagi yang unik. Membuat saya semakin semangat dan hendak menyapa semua yang ada di sini: "SELAMAT PAGI GROGOL!!!" ^__^v


Ruang Pojok, 24 Peb. 2011 (8:14 wib)

-rf-

Selasa, 22 Februari 2011

PENTINGNYA SEBUAH JEDA

Beberapa hari yang lalu saya harus menghadapi suatu kejadian yang sangat tidak mengenakkan dan membuat saya menangis. Pikiran saya begitu kalut, hati saya terluka dan air mata pun akhirnya tumpah juga. Cengeng ya?! Ya begitulah adanya saya. Jika harus berhadapan dengan suatu masalah maka saya bisa pundung seketika. Tapi tampak luar saya akan terlihat biasa-biasa saja. Hanya orang-orang tertentu yang bisa "membaca" gelagat ini.

Saking mumetnya saya sampai merasa perlu untuk menghubungi beberapa orang guna dimintai pendapat. Hasilnya malah membuat saya semakin bingung dan galau. Hufff...berkali-kali saya menghela nafas dan setiap helaan nafas terasa semakin berat...Saya benar-benar bingung tidak tahu harus berbuat apa.

Di tengah bingung dan galau maka saya memutuskan untuk jeda sejenak. Saya teringat akan sebuah artikel yang pernah saya baca mengenai pentingnya jeda sejenak dari segala rutinitas keseharian yang kita jalani. Di saat jeda itulah saya dapat berpikir dengan lebih tenang dan mencerna setiap kejadian yang telah berlalu secara lebih obyektif. Tidak lupa saya juga meminta pendapat orang yang memiliki pemahaman agama yang lebih dari saya agar saya tidak salah jalan.

....................
.......................
..........................
............................
...............................
..................................

Alhamdulillah, setelah melewati jeda sejenak saya dapat menemukan hikmah dari kejadian itu dan bersyukur bahwa saya tidak menuruti emosi. Berpikir tenang dalam diam membantu saya menjalani hidup lebih tenang. Terlepas dari peliknya permasalahan hidup yang ada, ya saya terima saja sebagai resiko hidup. Kalo gak mo susah ya gak usah hidup! Bukan begitu?!

Have a wonderful life :-)

Ruang Avasin, 23/2/2011

-rf-

Rabu, 16 Februari 2011

STEREOTIPE TENTANG WARNA

Sudah menjadi hal yang lumrah berlaku di masyarakat kaum Adam identik dengan warna biru, sedangkan kaum Hawa identik dengan warna pink. Entah sejak kapan hal ini mulai berlaku, yang pasti hal ini sudah berlangsung sejak zaman kuda gigit besi sampai kuda gigit roti. Dari dulu saya kecil pun sampe sekarang sudah jadi ibu, stereotipe itu masih berlaku. Pokonya cowo = biru, kalo cewe = pink.

Nah sekarang perkara stereotipe warna ini jadi pembahasan juga dengan orang tua dan suamiku. Jadi gini ceritanya, tadi pagi pangeran kecilku pake baju warna putih-pink. Trus mama bilang kalau daddy agak protes dengan pemilihan warna tersebut. Sementara kalo saya sendiri santai aja. Mau pakai warna apa pun menurut saya, anak saya tetap ganteng. Eits...ini menurut saya loch...jadi kalo gak sependapat gak dilarang juga kok :D

Pas saya cerita ke suami ternyata di luar dugaan dia malah jawab sambil ketawa usil: "gak dipakein pita sekalian?!"

Trus saya jawab dengan entengnya: "oh kalo yang pake pita nanti adiknya Haekal" :p

PeDe bener dah...anak pertama aja belum ada setahun eh udah belagak ngomongin anak ke-2 hehehehe...namanya juga rencana...boleh donk?!




Oke, balik ke topik utama tentang warna. Intinya, buat saya warna apa pun yang dikenakan oleh anak itu saya gak masalah. Karena menurut saya tidak ada pengkhususan atau pun kategorisasi warna berdasarkan gender. Gak banget deh!

So, pick the colour as you wish son ^_^


Talenta, 16 Pebruari 2011

-rf-

Senin, 14 Februari 2011

LET'S GET THINGS DONE



Today is tuesday. It's suppose to be my day-off but since i had many reports to be done so here i am sitting in front of my notebook try to finish those god damn report \m/ oooooops...am i too rude?! sorry....:D

Catch you later oke!


Bekasi, Feb. 15th, 2011

-rf-

Minggu, 13 Februari 2011

HUJAN OH HUJAN...

Sejak Shubuh rintik hujan mulai membasahi bumi. Udara dingin terasa menusuk kulit ketika aku memacu motor menuju ke rumah mama guna menjalani rutinitas pagi. Rasa kangen yang luar biasa terhadap Haekal kian membuncah hingga tak ku hiraukan tetesan hujan dan dinginnya angin yang berhembus menerpa wajahku di pagi tadi. Hanya satu yang ada di kepalaku: aku harus bertemu Haekal.

Sekedar informasi, Haekal putra pertamaku untuk sementara tinggal dengan mama karena alasan tertentu. Jadi setiap hari aku datang pada pagi hari sebelum berangkat bekerja dan malam sepulang bekerja. Kalau ditanya apa aku gak kangen? ya jelas jawabanku adalah KANGEN BANGET. Tapi inilah konsekuensi dari ibu bekerja. Harus pandai membagi waktu dan memanfaatkan setiap momen yang ada untuk mengubahnya menjadi lebih berkualitas. Khususnya ketika aku tengah bercengkerama dengan Haekal.




Gini neh gayanya Haekal di pagi hari :D

Setelah mempersiapkan segala hal yang akan dibawa untuk bekerja, tibalah waktunya berpamitan sama Haekal. This part never felt easy for me :-( Aku gendong lalu ku peluk dengan erat. Melihat tawanya sangat sangat sangat berarti bagiku. Sungguh aku sangat mencintai buah hatiku ini,,,,

Anyway, the rain was getting heavier and caused traffic jam on highway. Seperti biasalah namanya macet tuh udah jadi langganan ibu kota. Jadi dinikmatin aja lah dengan cara ngobrol ngalor-ngidul plus setel radio andalan yang muterin lagu-lagu terbaru. Mantab! Cuma kurang kopi doang neh :p

Sampai di tujuan -Sekolah Alam Bintaro- ternyata malah ngantuk. Selesai psikotes, aku langsung menyalakan laptop guna mengerjakan laporan. Tapi aku menyempatkan diri untuk ngeBlog dulu sambil menikmati pemandangan di luar jendela. Seperti ini:



Cuaca begini kok aku malah jadi makin kangen Haekal ya....gak sabar rasanya ingin lihat Haekal sekolah ^_^


Bintaro, 14/02/2011

-rf-

Jumat, 11 Februari 2011

GANTENGNYA ANAK KU #edisiNARSIS

Ini sebagian koleksi foto pangeran kecilku ^_^








Bekasi, 12-2-2011

-ibu-

REPORT YANG BIKIN REPOT!

Saya berpikir berulang kali sebelum akhirnya mencantumkan judul di atas. Mungkin terdengar seperti sebuah keluhan dan mungkin memang benar adanya, ada unsur keluhan di dalamnya. Sebetulnya tidak semua report bisa bikin repot. Hanya untuk klien yang satu ini memang benar-benar menguras energi saya lahir dan batin. Ya benar, LAHIR dan BATIN!!! Saya gak bohong loch! Klien yang satu ini sangat perfeksionis dan imbasnya setiap kali menyerahkan laporan maka dia akan memberi "kuliah" kepada saya seolah saya adalah salah satu mahasiswa bimbingannya.

Please deh bu, posisi kita sejajar kaleeeeeeee...kita kan mitra yang berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah. Karena kebiasaan klien ini pula membuat saya menjadi bahan bercanda dengan rekan kerja lainnya.

Hari ini saya sudah mulai mencicil laporan yang akan diserahkan sebelum hari Jumat. Saya kapok diburu-buru seperti kejadian 2 minggu yang lalu. Benar-benar melelahkan sekaligus menyebalkan!!! Udah dibela-belain begadang sekaligus nyetir gila-gilaan demi ngejar deadline sebelum jam 12 siang, tetap aja masih ada complain dari si klien perfeksionis yang satu itu.

Atasan saya bilang: "di ambil positifnya aja bu..." dalam hati aku merengut dan hanya bisa bergumam sendiri. Setelah dipikir-pikir kenapa juga saya bisa segini bete dan sewotnya. Ya itu karena saya merasa tidak dihargai oleh si klien yang perfeksionis. Format yang sudah baku dengan entengnya dia corat-coret sementara saya cuma bisa melongo dan menahan diri untuk tetap bersikap baik kepadanya. Dan jadilah saya seperti sekarang ini, berkutat di ruangan dengan setumpuk berkas di meja dengan bayang-bayang wajah si klien yang sedang memegang pulpen siap untuk mengkoreksi laporan yang kelak akan saya berikan. #asliLEBAYnya

-jeda sejenak-

Baiklah!

Cukup berkeluh kesahnya sekarang mari kita kembali bekerja agar bisa lekas pulang dan menghabiskan waktu dengan si kasep Haekal ^_^


Sekian.


Talenta, 12 Feb. 2011

-rf-

Rabu, 09 Februari 2011

UNPLEASENT MORNING :-(

Just yesterday i wrote about being grateful and this morning i had to force myself to practice what i preach *sigh. I felt i did my best but why that wasn't enough for everybody?! Another "homework" for me?! Uh c'mon....give me a break....or maybe i do need a "break"?!

My head is about to blow....BOOM!!!

God, help me please......

Now i'm shifting my mood coz i got so many things to do. Put "those" in the basket so that i can focus on my work. No wonder i will become a workaholic someday.

I'm freeing myself from unpleasent feeling.

Turn-on my support system.

Bye...bye...problem!!! #waving


Talenta, Feb. 10th, 2011

-rf-

Selasa, 08 Februari 2011

BERSYUKUR ITU JURUS PALING AMPUH!

Total sudah 2,5 bulan aku menjalani rutinitas kerja full time di sebuah klinik anak berkebutuhan khusus di Bekasi. Dulu sekali, aku paling ANTI sama yang namanya kerja full time. Masih bersikukuh dengan "idealisme full time mom" dan gak ingin menitipkan anakku ke orang lain. Tapi perlahan "idealisme" itu mulai luntur diterjang "badai". Karena satu dan lain akhirnya aku pun memutuskan untuk menerima tawaran ini dari seorang teman kuliah. Aku menerima dengan pertimbangan lokasi yang dekat dengan rumah dan jam kerja yang fleksibel. Sepekan pertama semua berjalan dengan lancar. Aku datang jam 9 pagi dan pulang jam 4 sore, paling pool jam 5 laaaah. Tapi kemudian atasanku meminta aku menjadi asisten peneliti untuk dirinya yang tengah menjalani program S3 psikiatri anak sehingga jadwal kerja ku pun molor sampe jam 9 malam. Sungguh melaksanakan suatu penelitian adalah bidang yang ku sukai dan aku menikmati berkutat dengan literatur dan bergerilya memburu data. Begitu banyak pelajaran yang ku dapat dari pekerjaan ini.

Beberapa teman mengingatkan agar aku tidak terlalu memforsir tenaga dan membagi waktu untuk keluarga. Ya, mereka memang benar. Waktu ku semakin sedikit untuk keluarga. Tapi waktu yang sedikit itu senantiasa ku usahakan untuk membuatnya menjadi lebih berkualitas. Memang terkadang aku lalai jika tubuh ini terlalu lelah hingga aku menyerah pada rasa kantuk. Tapi jika itu terjadi maka aku akan berusaha sebaik mungkin "mengganti waktu yang hilang" dengan hal positif seperti berdiskusi dengan suami dan memeluk pangeran kecilku lebih lama dari biasa. Entah ini merupakan suatu strategi yang baik atau hanya aku yang berapologi demi membenarkan semua tindakanku. Yang pasti aku hanya berusaha melakukan yang terbaik untuk kehidupan.

Seringkali rasa bersalah menderaku. Terutama jika aku selalu pulang larut malam dan mendapati pangeran kecilku telah terlelap dalam buaian peraduan. Belum lagi jika suamiku sudah tiba terlebih dulu di rumah sedangkan aku masih berkutat dengan berbagai berkas penelitian di kantor. Huff....memang tidak mudah dan semua itu rentan dengan konflik tapi aku mencoba "berdamai" dengan situasi. Someone once told me that i made a choice so i must be strong about it. I must go easy and make peace with my self. Hmmmm....i should keep on counting the blessing so it'll stop me from complaining.

Alhamdulillah aku punya orang-orang yang senantiasa memberikan dukungan tiada henti dan menerima diriku apa adanya. Mendengarkan dengan penuh kasih sayang dan tidak menghakimi namun tidak segan memberi feedback yang keras kepadaku. Hehehe...sometimes i do need to learn the hard way :D

Di kala hati ini sedang suntuk dan buntu maka aku akan mengingat segala hal yang patut ku syukuri. Aku masih bernafas hingga saat ini. Aku memiliki orang tua yang lengkap. Aku memiliki suami yang sangat pengertian. Aku memiliki anak lelaki yang senantiasa menghiburku dengan senyum dan tawa serta tangisannya. Aku dikelilingi oleh orang-orang yang tulus mendukung dan menerimaku apa adanya. Aku memiliki pekerjaan yang memang sesuai dengan minat dan bakatku. Subhanallah....malu diri ini untuk terus berkeluh kesah....

Aku bukanlah manusia yang sempurna tetapi aku akan selalu berusaha memperbaiki diri agar dapat terus tumbuh menjadi manusia yang lebih baik. Bismillah....may Allah lead me through the way....


Bekasi, 9-Feb-2011

-rf-

I AM A MOM ON MISSION!


It's been looooooooooooooooooooooooooooooong time since the last time i posted. Well, life has changed so much ever since. For your info, i'm now a mom of a gorgeous son named Haekal Faiq Faz. He's the love of my life, the reason I live for. He's 4 months now and getting cuter everyday -of course it's very subjective coz i'm sure every mom in the world would consider her son as the most handsome boy in the whole universe, so i take no protest oke! hehehehe-.