Jumat, 06 Desember 2013

BUNAKEN, YIIIIHAAAAAAA....!!!


Sudah beberapa kali keberangkatan saya ke Manado mengalami penundaan karena satu dan lain hal. Pada keberangkatan sebelumnya, saya dan teman-teman tidak sempat mengunjungi Taman Laut Bunaken karena keterbatasan waktu. Sehingga kami pun bertekad pada kesempatan berikutnya kami akan memaksakan diri meluangkan waktu untuk pergi ke sana.

Akhirnya pada tanggal 20 Nopember kemarin saya dan teman-teman menginjakkan kaki kembali ke Manado untuk menunaikan tugas yang sempat tertunda. Saat kedatangan waktu menunjukkan pukul 23:10 WITA dan kelelahan jelas mendera sehingga ketika sampai di hotel maka kami langsung fokus pada persiapan kerja dua hari ke depan. Sempat ada percakapan ringan mengenai Bunaken namun itu hanya sepintas lalu. Saya sendiri sebetulnya ingin sekali pergi ke sana namun hati ini bimbang.

Tanggal 21 Nopember, cuaca kota Manado cukup cerah dan sesi interview saat itu berjalan dengan lancar. Kembali ke hotel pada saat petang, kami menyempatkan diri bercengkerama melepas penat di kamar sambil bersenda gurau. Bunaken sempat menjadi salah satu tema pembicaraan kami dan di pikiran saya mulai terlintas bayangan gunung Manado Tua dari kejauhan. Saya harus pergi ke Bunaken.

Pagi hari tanggal 22 Nopember, langit kota Manado tertutup awan gelap dan seharian itu hujan turun dengan derasnya. Cuaca nampak tak bersahabat dan jujur hati saya mulai ciut. Ditambah lagi info dari daddy yang menyatakan bahwa cuaca di laut sedang tidak bersahabat. Duuuuh....bimbang hati ini... Akhirnya saya mengambil keputusan bahwa jika cuaca cerah esok hari maka saya akan ikut ke Bunaken. Tapi jika tidak, maka saya akan memilih tetap berada di hotel dan beristirahat. Namun teman-teman terus memberikan semangat bahwa cuaca akan cerah saat kami berangkat ke Bunaken. Malam itu saya tidur dengan harapan semoga cuaca esok hari bersahabat agar saya berkesempatan mengunjungi Bunaken.


Alhamdulillah, ketika saya bangun di pagi hari matahari mulai menampakkan sinarnya yang hangat. Saya tersenyum dan berkata pada diri sendiri: Bunaken, here I come! 

Sesampai di Bunaken, saya dan teman-teman bergerilya ke tempat penyewaan alat-alat snorkeling. Saya geli sendiri karena sebetulnya saya tidak bisa berenang dan takut laut. Tapi rasa takut itu tidak menghalangi saya untuk mencoba snorkeling di Bunaken yang konon katanya salah satu yang memiliki pemandangan laut terindah di dunia. It was true! I was glad I made the right decision.

Saat pertama nyebur ke laut dengan peralatan lengkap ternyata saya masih kewalahan juga menyeimbangkan badan. Waktu melihat ke dalam air saya sempat merinding sendiri karena merasa seperti berada di dalam kolam renang raksasa. Perlahan tapi pasti saya mulai menyesuaikan diri dengan keadaan dan bisa menikmati pemandangan bawah laut tanpa harus merasa panik. Sempat iri juga sama beberapa teman yang bisa berenang kesana-kemari tanpa mengenakan pelampung. Saya bertekad harus belajar berenang. Lebih baik telat daripada tidak sama sekali.

Beruntung si abang foto jago mengambil gambar sehingga hasilnya saya terlihat seperti seseorang yang mahir dan sudah terbiasa berenang di lautan lepas...hahaha...konyol tapi menyenangkan. Saya juga sempat bergaya foto di dasar laut sambil memegang karang tanpa mengenakan pelampung. Damn, I was good on pretending! Hahahaha...

Saya bersyukur pada akhirnya bisa pergi mengunjungi Bunaken dan dari situ timbul keinginan untuk mengunjungi berbagai tempat lain yang ada di penjuru Nusantara. Saya rasa Belitung adalah tujuan yang menarik. Kata teman saya di sana pantainya bersih dan pemandangan bawah lautnya indah. Hmmm...sepertinya saya akan mengajukan proposal liburan keluarga ke sana kepada suami tercinta hehehe

Ketika kapal mulai menjauh dari Bunaken, dalam hati saya bersyukur Allah swt memberikan saya kesempatan untuk datang ke sana. Dari yang hanya mendengar cerita saja hingga berkesempatan mencicipi langsung snorkeling di sana. Bubye Bunaken, hope to see you again,...someday...











- RF -