Senin, 26 Desember 2011

KEMBALI KE RUMAH SAKIT

Pada hari Sabtu (17/12/2011) putra kesayanganku Haekal Faiq Faz kembali dirawat di rumah sakit karena panas yang tak kunjung turun hingga 3 hari. Karena khawatir dan demi mencegah kejadian kejang terulang kembali maka Haekal pun dibawa ke rumah sakit sekitar pukul 9 malam. Di UGD, dokter jaga memeriksa Haekal dan menyatakan belum ada indikasi rawat tapi disarankan untuk menjalani pemeriksaan laboratorium sesuai dengan instruksi dokter anak yang biasa menangani Haekal. Akhirnya dengan berbagai pertimbangan maka diputuskan untuk merawat Haekal malam itu juga. Semalaman aku dan mama nyaris tidak tidur bergantian menjaga Haekal. Ada perih di hati melihat kondisi Haekal yang lemah tak berdaya dan terus menangis menahan nyeri akibat jarum infus. Dalam hati aku berdoa agar segala rasa sakit yang dirasakan Haekal agar Allah pindahkan kepada diriku saja :(

Malam itu hatiku sangat gundah karena rasa bersalah mengusik begitu dalam. Ingin rasanya berhenti bekerja saat itu juga dan terus menjaga dan merawat Haekal hingga ia dewasa. Namun setelah beberapa saat akal sehatku kembali lagi. Pasti Allah akan berikan jalan keluar terbaik bagi semua permasalahan. Aku yakin anakku akan segera pulih dan jalan keluar dari semua permasalahan akan muncul tepat pada waktunya.

Selama 6 hari di rumah sakit, aku memberikan perhatian penuh kepada jagoan kecilku. Sikapnya yang lucu dan ocehan spontan darinya sungguh menghibur hatiku. Haekal sudah bisa mengucapkan terima kasih versi dia yang terdengar seperti: "aciiiiiih" sambil senyum simpul. Kalo ketemu suster mukanya takut tapi kalo susternya cantik dia cengar-cengir hehehehehe...ini niru kelakuan siapa ya?! :p

Tanpa diduga pada malam ke-3 Haekal dirawat, suamiku mendapatkan telfon tawaran pekerjaan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Kami tak bisa berkata-kata dan hanya bisa mengucap doa semoga segala sesuatunya dipermudah...aamiin....

Dari kejadian kemarin aku dan suami belajar untuk mengatasi segala permasalahan sebagai tim dan tidak bergerak sendiri. Demi kebaikan putra tercinta, kami harus menekan ego masing-masing dan mengutamakan berpikir obyektif serta tidak memperturutkan hawa nafsu. Segala sesuatu pasti ada jalan keluar dan yang dibutuhkan adalah usaha keras serta keikhlasan dalam menerima segala ketetapanNya...







Bekasi, 27/12/2011

-ibu-