Sabtu, 22 November 2008

MOVIE REVIEW: BODY OF LIES



Film yang dibintangi oleh Leonardo DiCaprio dan Russel Crowe ini mengambil setting situasi perang di Timur Tengah khususnya Irak. Roger Ferris (Leonardo DiCaprio) adalah seorang agen intelijen AS yang ditugaskan untuk menemukan pemimpin kelompok gerilya bernama Al Saleem yang merupakan otak dari berbagai peristiwa bom bunuh diri yang terjadi di benua Eropa. Ferris digambarkan sebagai sosok agen intelijen yang cerdas dan telah teruji mampu bertahan di tengah situasi yang semakin memanas di Timur Tengah.
Dalam menjalankan misinya Ferris selalu menjalin kerjasama dengan penduduk lokal. Bertahun-tahun bertugas di Timur Tengah membuat Ferris mengalami pergulatan batin antara menjalankan tugas Negara atau membantu meringankan penderitaan mereka yang menjadi korban perang dan menginginkan kedamaian. Selama menjalankan tugas, Ferris selalu memberikan laporan kepada Ed Hoffman (Russel Crowe) seoarang atasan ambisius yang berambisi menduduki jabatan tertinggi CIA dengan memanfaatkan situasi perang di Timur Tengah. Lewat sambungan satelit Ferris selalu melaporkan perkembangan misi yang tengah dijalaninya kepada Hoffman yang berada di kantor pusat CIA di Langley, Virginia.
Perjalanan Ferris guna menemukan dan menangkap Al Saleem dengan menggunakan perpaduan teknologi serta teknik intelijen membuat film ini terasa semakin memukau. Kecanggihan teknologi membuat segala sesuatu yang tak mungkin jadi mungkin untuk dilakukan. Mengawasi setiap jengkal wilayah dalam situasi perang yang genting menjadi mudah dengan bantuan satelit, seperti halnya menonton program televisi dalam layar besar. Pada akhirnya kegigihan dan pengorbanan Ferris membuahkan hasil. Al Saleem berhasil ditangkap di akhir cerita.
Ketika menyaksikan film ini ada rasa marah mengusik relung hatiku yang terdalam. Marah karena dalam film ini tokoh antagonis digambarkan sebagai seorang muslim yang shaleh dan cerdas sekaligus merupakan pembunuh berdarah dingin. Seolah terorisme lekat dengan Islam. Meski kelicikan agen intel AS juga dibongkar habis namun itu tidak mengubah garis besar cerita Islam sebagai agama yang identik dengan kekerasan serta aksi terror.
Akting Leonardo DiCaprio patut diacungi jempol. DiCaprio mampu menghidupkan tokoh Ferris sebagai agen intel yang cerdas. Dialog dalam bahasa Arab nampaknya tidak menjadi suatu masalah baginya. Semakin hari DiCaprio semakin menunjukkan kematangannya dalam seni peran. Acungan jempol dariku !!!
Selamat menonton!!!!!!!!!!!!!!!!!!

PS: thanks 2 ms.Laura who has recommended this movie 2 me ^_^

22 November 2008
RF

Minggu, 16 November 2008

SABTU KELABU

Sejak sehari sebelumnya aku sudah mempersiapkan segala keperluan yang akan ku gunakan pada sesi latihan hari Sabtu di STIKES Medistra. Rencananya aku akan melatih bersama Ntip di sana. Akhirnya setelah hampir 2 tahun aku vakum dari rutinitas latihan aku akan kembali menjalani latihan yang meski menguras tenaga namun terasa menyenangkan .
Cuaca agak mendung saat aku beranjak pergi. Sempat terbersit rasa ragu di hatiku namun segera ku tepis mengingat janji tuk melatih bersama ini sudah dibuat sejak beberapa bulan yang lalu. Aku tak sampai hati untuk membatalkan dan membuat Ntip kecewa. Selain itu rencananya setelah selesai melatih akan ada acara nonton bareng bersama teman-teman yang lain . Wah….rasanya tak sabar hati ini ingin berkumpul dan bercanda ria bersama teman-teman yang sudah lama tak ku jumpai.
Tepat pukul 10 aku mengganti pakaianku dengan seragam Taekwondo kesayanganku. Tak lupa ku kenakan sabuk hitam pinjaman dari Ntip –karena sabuk hitamku menghilang entah kemana. Ada kepuasan dan rasa bangga ketika bisa kembali mengenakan seragam putih itu . Aku merasa memiliki kekuatan. Aku cukup bersemangat dan memulai sesi latihan dengan berlari-lari kecil di dalam ruangan untuk pemanasan. Setelah itu Ntip mendaulat aku untuk memimpin stretching di depan murid-murid yang lain. Sampai saat itu aku merasa baik-baik saja dan tidak merasakan tanda-tanda sakit kecuali di beberapa bagian otot yang sudah lama tidak mengalami peregangan.
Stretching pun selesai dan aku kembali mendaulat Ntip tuk mengambil alih instruksi dariku. Dan rasa bangga itu pun kembali hadir berbuah senyuman bahagia di wajahku. Aku tetap bersemangat seperti di awal, keringat pun mulai bercucuran di tubuhku. Aku merasakan kesegaran yang sudah lama tidak ku rasakan . Aku semakin bersemangat melakukan beberapa gerakan tendangan dasar seperti apchagi dan dolyo-chagi.
Sampai ketika secara tiba-tiba aku merasa mulai kehilangan penglihatan. Keadaan seperti buram di hadapanku, rasa mual menyeruak ulu hatiku menimbulkan rasa takut pada diriku. Takut kalau aku tidak akan dapat terjaga lebih lama dan kehilangan kesadaran. Aku mencoba bersikap tenang dan berjalan perlahan ke arah Ntip yang tengah memberikan instruksi di bagian tengah ruangan. Aku katakan padanya aku ingin keluar sebentar dan ia menganggukkan kepala tanda setuju.
Kepalaku semakin terasa pening, peluhku mulai terasa dingin, tubuhku gemetar, aku mulai kehilangan kendali. Aku harus berbaring!!! Hanya itu yang ada di benakku saat itu. Aku hendak mengambil kunci mobil namun saraf-saraf di otakku sudah mulai tidak sinkron sehingga aku pun tidak dapat menyelaraskan pikiran dengan perilaku ku. Maksud hati hendak mengambil kunci namun yang ada di genggaman tanganku adalah handphone.
Rasa takut semakin kuat dan aku pun hanya bisa terdiam di atas kursi. Aku berteriak memohon pertolongan namun tenggorokanku tercekat dan bibirku menjadi kelu. Hanya bisa duduk terdiam dengan rasa takut yang semakin menjalari seluruh tubuhku. Aku mendengar suara-suara bernada khawatir yang menanyakan keadaanku tapi apalah daya aku tak mampu memberi respon apapun. Aku bisa mendengar Ntip memanggil-manggil namaku dan beberapa murid menawarkan kamar mereka agar aku bisa beristirahat tapi aku sudah kehilangan kendali. aku hanya bisa diam.
Aku merasa tubuhku melayang dan sesaat aku merasa seperti akan pergi jauh. Aku merasa seperti dekat dengan kematian. Aku menjadi sangat takut namun tak bisa berbuat apa-apa selain berharap Dia akan tetap menjagaku dan memberiku kesempatan tuk tetap hidup. Aku bisa merasakan tubuhku semakin lemah hingga membutuhkan 2 orang untuk menyangga tubuhku. Aku hilang kesadaran.
Aku sangat berterima kasih pada murid-murid ku yang telah menolongku, terutama Mey dan Indah yang setia menemani hingga aku sepenuhnya sadar. Alhamdulillah aku masih dapat hidup dan menghirup udara segar di pagi hari. Tubuhku semakin lemah dan aku harus bekerja keras untuk memperbaiki kondisi tubuhku jika masih ingin melihat mentari bersinar dengan indah di ufuk timur.

Ahad pagi
16 November 2008
In my quite bedroom
-rf-

Rabu, 12 November 2008

SEKEDAR MEMBERITAHU


Mo tau gak apa hal yang paling melegakanku selama menjalani kuliah yang padat dan melelahkan ini??! Dukungan dari orang-orang terdekat jawabannya. Orang-orang terdekat mulai dari mom and dad yang caring, adik cowok yang lagi berkutat dengan masa pubernya sehingga sering memunculkan perilaku ‘ajaib’ tapi masih merelakan diri tuk mendengarkan ceritaku, teteh dan keponakan yang jarang ketemu hingga buat hati ini kangen luar biasa, si mas yang seru buat diajak berantem, duo cewek tengil dengan ciri khasnya yang suka gak jelas (hihihihi…..duo cewe ini inisialnya N sama D).
Mo tau gak apa yang membuat aku bisa bertahan dengan segala tugas yang buat kepala jadi pusing dan seakan mo pecah?!? Pikiran positif setiap aku pertama melangkahkan kaki di pagi hari  Positif memikirkan menu apa yang akan ku santap untuk makan siang bersama dengan teman-teman yang lain. Percaya gak percaya, pikiran inilah yang membuat aku bersemangat dan mampu bertahan di kelas menanti saat makan siang .
Mo tau gak apa yang bisa membuat aku betah berlama-lama di kelas?!? Bercengkrama dengan teman-teman senasib sepenanggungan. Teman-teman yang sama-sama punya ciri khas kantung mata di wajah ketika deadline tugas hampir tiba atau bahkan sudah lewat. Teman-teman yang ‘sibuk’ merencanakan kesuksesan di masa depan meski belum tentu terealisasi. Teman yang suka bangga dengan kekayaan tapi gak sadar kalo semakin dia pamer justru semakin memberi alasan bagi teman-teman yang lain tuk ngetawain dia lebih keras. Teman-teman yang kemana-mana selalu membawa perut yang meng’gelembung’ karena terisi cikal bakal manusia alias hamil (lucu kalo ngeliat kelas ada ibu-ibu hamil jadi serasa kelas senam hamil bukan kuliah ….HaG3!!!).
Mo tau gak kenapa aku nulis semua hal ini?!? Cuma sekedar kasih tahu aja apa yang ada di otakku sekarang ini. Yang mo baca ya silakan…..bagi yang menyesal setelah membaca karena kecewa dengan isinya ya mohon maaf namanya juga iseng…hihihihihi……..
Mo tau gak kenapa tulisannya cuma sampai sini aja??!!! Ya karena dah ngantuk makanya cukup sekian. Have a great life!!!!

Nov.12th, 2008
-rf-