Senin, 26 Desember 2011

KEMBALI KE RUMAH SAKIT

Pada hari Sabtu (17/12/2011) putra kesayanganku Haekal Faiq Faz kembali dirawat di rumah sakit karena panas yang tak kunjung turun hingga 3 hari. Karena khawatir dan demi mencegah kejadian kejang terulang kembali maka Haekal pun dibawa ke rumah sakit sekitar pukul 9 malam. Di UGD, dokter jaga memeriksa Haekal dan menyatakan belum ada indikasi rawat tapi disarankan untuk menjalani pemeriksaan laboratorium sesuai dengan instruksi dokter anak yang biasa menangani Haekal. Akhirnya dengan berbagai pertimbangan maka diputuskan untuk merawat Haekal malam itu juga. Semalaman aku dan mama nyaris tidak tidur bergantian menjaga Haekal. Ada perih di hati melihat kondisi Haekal yang lemah tak berdaya dan terus menangis menahan nyeri akibat jarum infus. Dalam hati aku berdoa agar segala rasa sakit yang dirasakan Haekal agar Allah pindahkan kepada diriku saja :(

Malam itu hatiku sangat gundah karena rasa bersalah mengusik begitu dalam. Ingin rasanya berhenti bekerja saat itu juga dan terus menjaga dan merawat Haekal hingga ia dewasa. Namun setelah beberapa saat akal sehatku kembali lagi. Pasti Allah akan berikan jalan keluar terbaik bagi semua permasalahan. Aku yakin anakku akan segera pulih dan jalan keluar dari semua permasalahan akan muncul tepat pada waktunya.

Selama 6 hari di rumah sakit, aku memberikan perhatian penuh kepada jagoan kecilku. Sikapnya yang lucu dan ocehan spontan darinya sungguh menghibur hatiku. Haekal sudah bisa mengucapkan terima kasih versi dia yang terdengar seperti: "aciiiiiih" sambil senyum simpul. Kalo ketemu suster mukanya takut tapi kalo susternya cantik dia cengar-cengir hehehehehe...ini niru kelakuan siapa ya?! :p

Tanpa diduga pada malam ke-3 Haekal dirawat, suamiku mendapatkan telfon tawaran pekerjaan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Kami tak bisa berkata-kata dan hanya bisa mengucap doa semoga segala sesuatunya dipermudah...aamiin....

Dari kejadian kemarin aku dan suami belajar untuk mengatasi segala permasalahan sebagai tim dan tidak bergerak sendiri. Demi kebaikan putra tercinta, kami harus menekan ego masing-masing dan mengutamakan berpikir obyektif serta tidak memperturutkan hawa nafsu. Segala sesuatu pasti ada jalan keluar dan yang dibutuhkan adalah usaha keras serta keikhlasan dalam menerima segala ketetapanNya...







Bekasi, 27/12/2011

-ibu-

Kamis, 27 Oktober 2011

MAYBE LATER....

For the last few days my mind has been occupied by a thought of resign. Yes, that really came to my mind at last. Everytime i spent time with my son that thought appeared and urged to surface. That wasn't bad at all. In fact i felt happy wondering how nice it would be being able to spend most of my time with Haekal.

But then again my rationality came back. I wasn't ready yet....maybe in the next 3 or 4 years i might resign. But now is not the time.

I realize that i have the need to stay near with Haekal. Imagine how eager he will be on his first day at school. Gosh...how i long for that moment to come :)

Ya Allah, please give me the chance to see my children grow up. Please give me the strenght to taking care of my family through Your path...i'm nothing without You...

Laa haula wala quwwata illa billah

Bekasi, Oct. 28, 2011

-rf-

Selasa, 11 Oktober 2011

SUNDAY MORNING WITH MY BABY








Truly blessed :) Thank you Allah....

Kayuringin, Oct. 12,2011

-ibu-

ALHAMDULILLAH SEMUA SUDAH LEWAT

Kamis pekan lalu, tepatnya tanggal 6 Oktober 2011 merupakan hari yang mungkin akan selalu ku ingat selama sisa hidupku. Di hari itu aku nyaris kehilangan belahan jiwa permata hatiku...putra sulungku...penyejuk hatiku, Haekal Faiq Faz.

Semua bermula dari panas tinggi yang dialami Haekal sejak malam hingga pagi. Haekal juga sempat mengalami diare pada pukul 1 dan 3 dini hari. Suhu tubuhnya tinggi sekali hingga membuatku khawatir. Aku sudah bertekad untuk membawanya ke RS untuk diperiksa karena aku khawatir sesuatu yang buruk bisa terjadi padanya. Awalnya suamiku hendak mengantar tetapi ku tolak dengan alasan tidak enak karena dia baru 2 pekan bekerja masa sudah izin. Maka aku pun berangkat ke RS bersama mama. Ku urungkan niat ke kampus karena menurutku merawat Haekal lebih urgent dibandingkan urusan tesis.

Saat dokter mengerutkan dahi, hatiku mulai tidak tenang. "Anak ibu dehidrasi dan mengalami infeksi saluran pencernaan" ucapan dokter begitu menghantam menimbulkan kecemasan dalam diri. Aku berusaha tenang dan pada akhirnya aku memutuskan untuk mengikuti saran dokter agar memasukkan anakku dalam perawatan. Ku telfon suami untuk mengabari kondisi Haekal. Hampir pecah tangisku ketika mendengar suara suamiku. Betapa aku berharap dia ada di sampingku saat itu. Aku terlalu menuruti logika dan bukan hatiku....

Belahan jiwaku harus merasakan sakit akibat jarum infus. Tak tega rasanya hati ini tetapi pada saat itu Haekal memang sangat membutuhkannya. Aku kuatkan hatiku dan ku putuskan untuk sebisa mungkin menahan segala rasa sedih yang muncul. Aku kuat demi anakku.




Pikiranku kalut mengingat besarnya biaya perawatan namun aku yakin Allah pasti akan memberi jalan. Di tengah kekalutan itu tiba-tiba ku lihat Haekal seperti terlonjak dari pangkuanku. Ku pikir dia hanya kaget saja. Lalu Haekal ku pindahkan ke pangkuan mama dan ia masih terlonjak beberapa kali hingga akhirnya aku menyadari bahwa anakku kejang. Kontan aku berlari keluar kamar dan berteriak sekeras mungkin: "Suster, kejaaaaaaang!!!!"

Aku berlari kembali menghampiri Haekal beserta suster yang dengan sigap meletakkan Haekal di atas tempat tidur dengan posisi miring. Suster memasukkan sesuatu ke dalam mulut Haekal sembari memberi instruksi kepada rekan yang lain untuk segera memanggil dokter dan memasang oksigen. Tangisku hampir pecah melihat putra kesayanganku terbaring lemah dengan nafas tersengal-sengal. Haekal terlihat sangat kesakitan dan hampir hilang kesadaran. Aku lafadzkan asma Allah sembari ku usap lembut kepala anakku. Jauh di lubuk hati aku berdoa dan memohon: "Ya Allah, jangan Kau ambil anakku sekarang. Sungguh aku tak sanggup". Hatiku menangis....

Tidak ku hiraukan mama yang histeris. Aku memusatkan perhatianku kepada Haekal. Lirih ku ucap: "Allahu Akbar, Haekal sayang...." sambil terus ku usap lembut rambut ikalnya.

Perlahan ku lihat secercah harapan di mata indahnya. Haekal berjuang keras untuk menangis. Ya, Haekal menangis. Awalnya dengan suara lirih dan perlahan semakin kuat tangisannya dan aku pun dapat bernafas lega.





Dokter sudah datang dan menenangkan diriku dengan memberi penjelasan seputar kejang yang dialami Haekal. Tak lama suami dan daddy tiba di kamar. Orang-orang yang ku sayangi sudah berkumpul dan seakan dorongan energi menyeruak muncul merengkuhku dalam kebahagiaan.

Anakku selamat...
Alhamdulillah....terima kasih telah Kau kabulkan doaku ya Rabb...

Kondisi Haekal berangsur membaik dan senyum serta tawa riangnya kembali mengisi hidupku. Ibu sangat sayang kamu Kal....


Bekasi, 12 Oktober 2011
-ibu-

Kamis, 29 September 2011

NOT AGAIN (-__-)

This morning was terribly sucks! When i was playing with my son i had to listen to those same old crap repeated over and over and over again. How i hate that! Please don't spill out your anger to me. I'm innocent! Stop put the blame on me!!!

At the same time my phone kept ringing. It was my boss whom text telling about another shit at work. What a hell of a day! Such a lousy one! How i dispise that!

Stop telling me what to do. Stop saying as if i was the bad one. No, i was not! And i refused to be one! Have some respect, will you?!

So what if i haven't done with my master degree?! That doesn't mean the end of the world. You can save your pride. No need to save mine coz i'm doing JUST FINE!!!!

I don't like the way you love me coz it's not sincere -from my point of view-. There's always terms and conditions. That's really tiring. I'm sick of that!

Sorry if that sounded hurt but that the fact. I'm done with you today!


Bekasi, Sept.30, 2011

-rf-

Rabu, 10 Agustus 2011

SETIAP RAMADHAN PUNYA CERITA

Hari ini tepat tanggal 26 Ramadhan 1432 H. Artinya sekarang itu H-4 menuju Idul Fitri. Kalau tahun-tahun sebelumnya setiap menjelang lebaran i felt excited, well that feeling doesn't exist for me this year. All i feel is anxious. Yup! Karena permasalahan keluarga kemungkinan akan membuat hari Idul Fitri menjadi kelabu buatku. That sucks! Really sucks!!! But then again i realize i can't control everything. Perbanyak doa aja deh semoga Allah swt memberi kekuatan dan jalan keluar yang terbaik untuk semua, aaamiiiiiiiiiin.............

Memang kalau dirunut hampir setiap Ramadhan itu ada aja cobaannya. Tahun lalu aku dag-dig-dug nunggu lahiran Ekal. Tahun ini konflik besar di keluarga inti. Tahun sebelumnya ramadhan tanpa ade Rizky. Tahun sebelumnya lagi ramadhan dengan setumpuk tugas kuliah. Intinya mah tiada ramadhan tanpa cobaan....hehehehe...

Andai saja aku boleh request ke Allah, pasti deh aku request biar hidupku "lempeng" aja. Gak usah pake konflik jedar-jeder yang nguras energi dan air mata. Gak pake kehilangan orang-orang yang dekat di hati. Gak pake jatuh bangun mengikuti alur kehidupan. Tapi aku sadar, request itu gak mungkin terwujud. Memang sudah fitrahnya manusia hidup dengan dinamika yang ada. Justru kalo hidup statis aja malah gak sehat jadinya.

Betul juga kata orang bijak, harus pandai bersyukur dan menerima hidup apa adanya. Bukan selalu mencari ada apanya di hidup, yang ada malah gak akan ada puasnya. Ngeluh melulu deh jadinya. Ya Allah, maafin aku ya yang sering khilaf dan banyak berkeluh-kesah....tolong beri aku kekuatan dalam menjalani hidup....i'm nothing without YOU....


Kayuringin, 26/08/2011

-pagi2galau-

Senin, 18 Juli 2011

PERENCANAAN KEUANGAN

Sejak beberapa tahun belakangan ini saya gemar sekali mendengarkan talk show tentang perencanaan keuangan. Dulu saya pikir harus punya uang banyak dulu baru bisa mikirin perencanaan keuangan. Tapi ternyata gak gitu juga kok. Justru perencanaan keuangan itu dimulai dari yang jumlah kecil dulu. Pokoknya gimana caranya dengan dana seadanya harus cukup sampai akhir bulan.

Kalau dipikir-pikir kenapa juga ya saya mesti buang waktu untuk belajar hal baru yang gak sesuai sama pekerjaan dan latar belakang pendidikan saya?! Jawabannya karena hal ini "kepake" banget dalam kehidupan nyata. Apalagi sekarang pas udah jadi ibu rumah tangga. Banyak banget yang harus dipikirin dan diatur kalo gak bisa runyam.

Dengan posisi suami yang lagi merintis usaha dan saya yang baru beberapa bulan memutuskan bekerja tetap tentunya keadaan keuangan yang stabil masih jauh api dari panggang. Ada kalanya kita surplus, tapi lebih seringnnya kita defisit. Fiuuuh....kalau sudah begitu biasanya kita akan pake "jurus terakhir" -jurus yang paling kita hindari- untuk memenuhi kebutuhan susu dan diapers buah hati kami. Jurus andalan kita ya kartu kredit tapi dengan catatan harus segera dilunasi setelah gajian.

Untuk pendidikan anak, saya dan suami memutuskan untuk membuka tabungan pendidikan. Awalnya saya tertarik dengan asuransi pendidikan, tetapi karena tidak fleksibel dalam hal penarikan dana maka saya pun beralih ke tabungan pendidikan yang ada asuransi jiwa untuk pemiliki rekening. Jadi unsur proteksi-nya tetap ada.

Dalam 10 tahun ke depan, saya pasang target untuk punya kendaraan sendiri. Selama ini saya masih pinjam kendaraan sama orang tua hehehehe. Semoga saja rizki saya dilapangkan dan diberi kemudahan dalam meraih rizki yang halal dan thoyyib...aamiin...


19 Juli 2011

-rf-

Rabu, 06 Juli 2011

NO REASON TO GIVE UP!

Yesterday my boss gave me a day-off so i went to college to meet my lecturer. I also made an appointment with my firends to find out more about things at college and work. It was nice. The part when i met with friends. But my meeting with my lecturer turned out to be disaster :-(

At first we were doing just fine. He gave me feedback and i paid good attention to his explanation. Just for the record, i went to his house since i couldn't meet him in campus coz he went home earlier. It's already late, around 8 pm. I drove kilometers just to meet him. But what can i say...he blew up my mind when he said i couldn't conduct research on child psychology since my major has turned to be adult clinical psychology. I couldn't say a word. I was shocked. My mouth was open and my hands started to tremble....God...what should i do?

I have limited time to finish my thesis in less than a year. How come this annoying rule came at this moment. I think i'm gonna cry...

After i took moments to think i finally got an insight. I've got so many things to be grateful so i barely found reason to give up. Let's get this done! Start to move and don't look back!

Bismillah...


Grogol, July 7th 2011

-rf-

Senin, 27 Juni 2011

MAKE IT SIMPLE!

For the last few days i've turned out to be complainer. I didn't know it at first, i just felt a bit touchy and full of resentment. Then my best friend gave me this insight: that i've been nagging almost all the time. She said i've been keeping my anger inside instead of let it out. It's definitely not health and destructive at the same time. Gosh...did i really do that?!

It took hours until i finally had the guts to admit it. Yes, i was a lousy complainer. Depressed with things i couldn't control. I ain't super woman and will never be one.
So why should i bother to be one?! Silly me!

After a while i finally managed to recognized some issues in my life, some of them are: financial insecurity, acceptance and religion. If one of those showed up then my mood would crash within seconds. Sometimes it happened beyond conscious.

Thank God i have a son whom always cheer up my day. Alhamdulillah....


Bekasi, June 28th 2011

-rf-

Selasa, 07 Juni 2011

SUSAHNYA NGAKU SALAH

Di dunia ini gak ada manusia yang suci yang luput dari kesalahan. Sunnatullah kalo manusia itu tempatnya khilaf dan salah. Bahkan rasulullah sekalipun pernah berbuat salah. Kesempurnaan hanyalah milik Allah, Tuhan semesta alam. Maka hendaklah kita tidak berperilaku sombong dan merasa diri hebat serta terlindung dari dosa dan salah.

Saya pribadi mengakui bahwa selama 26 tahun saya hidup entah sudah berapa ratus kali saya berbuat salah. Awalnya saya tidak mau mengakui hal tersebut tetapi lama kelamaan saya mulai menyadari kekeliruan dan belajar menerima kesalahan serta ketidaksempurnaan diri. Di saat seperti itu maka cobaan terberat adalah ketika orang lain tidak melakukan hal yang sama. Orang lain kebanyakan hanya menuntut dan menyangkal kesalahan serta parahnya lagi menolak dipersalahkan meski salah. Hmmmm....sangat tidak adil bukan?!

Membahas ketidakadilan yang terjadi di muka bumi itu gak ada habisnya. Malah akan sangat menguras energi jadinya. So i decided to nurture myself. Ketika ada yang mengkritisi maka saya akan introspeksi diri, jika ternyata memang saya salah maka saya akan memperbaiki diri. Tetapi jika ternyata kesalahan bukan pada saya maka saya akan cuek sama si kritikus hehehehehe

Ada hal-hal yang sensitif buat saya untuk dikritik orang. Saya tidak suka dan tidak nyaman jika orang mengkritisi kehidupan rumah tangga saya, pola asuh saya dan suami, cara saya mengatur keuangan, serta tentang studi. No wonder kalo saya cenderung cuek dan terlihat tak acuh jika membahas salah satu masalah ini. Menurut saya, ya sudahlah....biarkan saya menjalani hidup dengan cara saya dan saya pasti akan bertanggungjawab terhadap segala konsekuensi yang menyertai.


Kantor Berisik!
8 Juni 2011


-rf-

Rabu, 01 Juni 2011

BUKAN STANDAR SAYA

"Waaaah...lo jarang nyuci ya?!"
"Aduuuh...suami yang sayang istri ya, nyuci sendiri"
"Masak apa aja sehari-hari?"
"Bla...bla...bla......................"

Setiap kali ada yang membahas perkara pekerjaan rumah tangga, saya merasa terganggu. Akhirnya suka uring-uringan gak jelas dan cemberut ke suami. Intinya selama masih ada topik lain di dunia, maka saya akan menghindari topik pekerjaan rumah tangga. Males aja karena emang saya gak banyak mengerjakan itu.

Sehari-hari saya bekerja. Pergi pagi, pulang malam jadi hampir gak sempat ngerjain urusan rumah tangga secara rutin seperti cuci baju, masak, dll. Soal cucian biasanya baru sempat nyuci pas wiken -itupun kalo gak capek dan tangan lagi gak kambuh. Kalo masakan ya lebih sering beli karena kalo udah di rumah bawaannya capek, pengen istirahat. Kalo masih harus masak lagi malah bikin bete dan gak kepengen makan.

Saya akan menjadi sangat bersemangat jika diajak ngobrol tentang buku atau tentang pekerjaan, ketimbang urusan rumah tangga. Mending gosip sekalian deh daripada ngebahas cucian ato menu masakan. Terserah orang mo ngomong apa, memang beginilah saya adanya.

Setelah dipikir-pikir, memang saya memiliki "standar" sendiri terkait kehidupan rumah tangga. Saya berpendapat bahwa istri gak melulu harus berkutat di dapur kok. Ada banyak hal lain yang bisa saya lakukan untuk menyenangkan hati suami ketimbang sekedar berkutat dengan urusan dapur. Bukannya saya gak mo masak buat suami, saya masak kok jika memang waktu memungkinkan. Kalo enggak ya kenapa juga harus dipaksakan malah hasilnya gak maksimal.

Adapun perasaan terganggu saya ketika ada yang menyinggung perkara itu, karena jauh di lubuk hati saya punya "standar" seperti itu. Karena saya dibesarkan oleh seorang ibu rumah tangga sejati yang tidak bekerja di luar rumah. Gak heran kalo akhirnya di saat sensi saya gak nyaman menanggapi orang yang mengkritisi saya terkait pekerjaan rumah tangga. -Rempong deh orang kayak gitu!-

Jadi untuk orang-orang yang suka ngebahas perkara rumah tangga gak usah protes ya kalo omongannya saya cuekin. Kalo saya gak menunjukkan minat untuk mendengarkan apalagi menjawab. Kalo mo ngobrol ama saya pilih topik yang ada kaitannya sama pekerjaan saya ato gak makanan favorit saya lah :D

Sekian dan terima kasih!

Kantor, 1 Juni 2011
-edisi "sampah"-

rf

Kamis, 26 Mei 2011

BOLEH DONG SAYA KECEWA

Mungkin 2 hari belakangan ini bukanlah hari yang menyenangkan buat saya. Loading pekerjaan yang tinggi dan mood yang berantakan membuat keadaan menjadi semakin "sempurna". Satu-satunya yang menjadi penghibur saya adalah ketika bercengkerama dengan keluarga. Berbincang di dunia maya juga turut andil dalam meredakan ketidakstabilan emosi saya.

Saya betul-betul sedang tidak berminat bekerja karena satu dan lain hal. Puncaknya, kemarin saya pulang lebih awal tanpa pamit pada siapa pun. Aaaah...mbalelo sesekali tak apalah. Semua terjadi karena ada sebabnya.

Ada ketimpangan yang saya rasakan. Ada ketidakadilan yang saya saksikan. Ada kemarahan yang diam-diam menelisik hati. Saya berusaha keras untuk mengendalikan semua dan berharap besar agar semua tetap terkendali seperti biasa.

Saya mulai menimbang beberapa opsi dengan segala konsekuensi yang menyertai. Satu hal yang sudah saya putuskan dalam hati: "Saya tidak akan berperan sebagai korban. I will stand for my rights!".


Kantor, 27 Mei 2011

-saya-

Senin, 02 Mei 2011

ADA APA DENGAN KONFLIK?

"Jangan takut konflik!" begitu kata mentorku. Hhhhhhhh...ciut juga aku bacanya. Karena ketika konflik terjadi maka aku harus siap menghadapi segenap perasaan yang tidak menyenangkan dan kekurangan diri. Belum lagi berbagai fakta yang kerap ku sangkal keberadaannya hanya karena aku belum bisa menerima atau menghindari konflik dengan orang-orang terdekatku.

Bicara tentang konflik sepertinya hal tersebut adalah sebuah keniscayaan. Namanya hidup ya akan selalu berhadapan dengan konflik. Ada kalanya konflik datang bertubi-tubi, tetapi ada kalanya konflik itu cukup lama menghilang dari peredaran hingga hidup terasa begitu datar.

Bukan berarti aku sombong dengan mengatakan bahwa hidup tanpa konflik itu datar. Pendapat ini bersifat subyektif karena berdasarkan pada pengalaman pribadi selama 26 tahun hidup di dunia. Dengan konflik maka aku belajar bagaimana cara menyelesaikan masalah dengan cara yang sehat. Dengan konflik aku belajar untuk berempati dengan penderitaan orang lain. Melalui konflik, aku menjadi lebih dewasa dalam menjalani hidup.

Hidup itu berisi berbagai pilihan. Mau tidak mau, suka atau tidak suka, ada saatnya aku harus memilih. Bahkan pilihan yang paling tidak ku sukai sekalipun. Ces't la vie....that's life. So why should I bother?

Semoga semakin hari aku akan semakin bijak dan dewasa dalam menjalani hidup. Menjalankan peranku sebagai seorang manusia, sekaligus anak, adik, kakak, istri, ibu serta teman yang baik. Wish me all the best ya....

Bismillah


Front Desk, May 3rd, 2011

-rf-

Selasa, 19 April 2011

KENANGAN ITU DATANG LAGI....

Suasana malam ini tidak terlalu sunyi. Bulan bersinar terang ketika aku pulang. Bulan begitu indah...bulan purnama bulat sempurna....namun entah kenapa hatiku terasa hampa. Kesedihan sekonyong-konyong menyergap dan menyesakkan dada...ada apa gerangan dengan diriku?

Sekelebat kenangan terlintas di benakku. Sebuah senyum khas terpancar dari wajah tampan pemuda tanggung. Senyum yang hangat dan terasa menyejukkan hati. Senyum tulus yang menyiratkan kebanggaan serta kasih sayang yang dalam. Aku baru menyadari bahwa aku merindukanmu de'....

Duka itu datang lagi, luka ku pun basah kembali...

Aku rindu canda tawamu...aku rindu senyum manismu...aku rindu bermanja denganmu...aku rindu berbagi kisah denganmu...sungguh aku rindu :-(

Dua tahun telah berlalu namun kenangan itu masih tersimpan rapi di ingatanku. Kau sungguh tak terganti de'...


Bedroom, April 19th, 2011

-teteh-

Jumat, 15 April 2011

MANAJER KELUARGA

Terhitung sejak Ahad, 22 Nopember 2009 saya mendapatkan "jabatan" baru sebagai istri. Konsekuensi yang mengikuti adalah "jabatan" saya bertambah lagi yaitu menjadi manajer keluarga. Keren ya jabatannya tapi luar biasa beban tugas serta tanggung jawab yang mengiringi.

Sebagai istri, saya harus bisa menjaga kehormatan diri dan suami serta menjaga harta suami. Sebagai manajer keluarga, saya harus bisa me-manage finansial keluarga. Bagaimana caranya saya harus bisa mengelola keuangan dan memenuhi kebutuhan keluarga. Dan untuk hal ini, saya meletakkan skala prioritas utama pada anak lelaki ku tercinta; Haekal Faiq Faz.

Ada kalanya saya bisa melaksanakan tugas dengan baik. Sebelum akhir bulan biasanya saya sudah membuat rencana anggaran untuk bulan depan dan membuat laporan keuangan bulan sebelumnya. Setelah itu saya akan sampaikan laporan tersebut ke suami yang biasanya akan direspon dengan helaan nafas hehehehe....sepertinya saya sukses bikin suami pusing dengan rincian data yang sudah saya buat :p

Tetapi ada kalanya juga saya lengah dalam menjalankan tugas keluarga. Hal ini terjadi ketika beban pekerjaan kantor sedang banyak dan saya kelelahan secara fisik sehingga mempengaruhi kualitas diri. Walhasil saya suka manyun dan yang paling sering kena dampak negatifnya adalah suami saya. Hehehe...maaf ya yah....ibu lagi capek soalnya :D

Alhamdulillah suami saya baik dan pengertian. Dia tahu kapan waktunya saya butuh katarsis dan tidak terlalu protes kalau saya lagi uring-uringan. Biasanya justru dia yang akan mengingatkan saya agar tersenyum karena sepertinya dia mumet juga kali ya kalau lihat istri manyun hihihihihi

Pada akhirnya yang paling juara ya pangeran kecilku. Senyum dan tawanya selalu dapat menghapus lelah dan penat dari diriku. Terima kasih ya Allah, Kau berkahi aku dengan anugerah terindah seorang malaikat kecil yang senantiasa memberi warna indah dalam hidupku.

Jujur, saya patut berterima kasih kepada mama karena dari beliau lah aku banyak menimba ilmu. Walau sekarang kita jarang menghabiskan waktu bersama karena kesibukanku, namun mama selalu memiliki tempat istimewa di sudut hatiku. Luv you mom!

Semoga seiring dengan berjalannya waktu saya dapat menempa diri menjadi lebih baik lagi dan dapat menunaikan tugas dengan amanah. Ya Allah, bimbinglah hambaMu ini ke jalan yang Engkau ridhoi....aamiin...


TALENTA, 16 April 2011

-rf-

Kamis, 14 April 2011

THE ROOT OF MY FEAR

Last week my hubby decided to quit his job for some irrational reasons. I was really upset and yelled at him to express my anger. I couldn't accept it. I thought he's insane and selfish at the same time. He put me and my baby on jeopardy. I cursed him for that.

I realized that i was overeacted but i couldn't control myself either. All i felt was anger and anxious also insecure. Thinking about bills to pay, plans for my son's educational programme, our vacational schedule, truly blew my mind. From where i'd get the money to implement them all?! That's crazy.

Not mentioned my parents' reaction once they found out my hubby was a jobless really drove me mad. How could he put me on this kind of situation?! How could you do that to me? You even forgot your own son.

Those might sounded crazy but that's the fact. That's what i felt. Most of all, i feel fear and insecure due to this uncertainty. I wanted him to go back to work and never thought about resign.

After a while i started to calm down. I traced where these feelings came from. I hope once i got the root then it would help in getting rid-off them as soon as possible.

Now i realize my fear and insecure comes from my mom. I'm fear of losing hope and live pathetically. That's irrational but i couldn't help myself from let go. I need to detach and learn to accept what's going on in my life. Try to have more faith within me so that i can survive and not think of bad things.

C'est la vie....

Grogol, 15 April 2011

-rf-
04:00 wib

Alarm bunyi, main sama Haekal. Guling-guling di atas kasur. Ketawa-ketiwi dengan mata setengah nutup karena masih ngantuk.

04:35 wib

Asyik liatin Haekal yang lagi serius dengerin adzan Shubuh di tv. How I love you son :-)

04:40 wib

Masih main sama Haekal sambil nunggu mama selesai sholat biar bisa gantian.

04:50 wib

Sholat Shubuh trus main lagi sama Haekal yang lagi siap-siap mo dimandiin. Seru aja liat perkembangan motorik kasarnya. Sudah bisa duduk tanpa dipegangin dan kakinya kuat ketika diberdirikan. Anakku hebat!

06:05 wib

Sudah rapi trus sarapan pake telur ceplok plus ayam dikecapin. Yummy!

06:30 wib

Belum selesai sarapan sambil nonton berita.

06:45 wib

Gendong Haekal yang bobo di stroller. Pindahin ke ayunan biar bobonya lama.

07:10 wib

Haekal bangun jadi batal berangkat kerja, gendong Haekal dulu.

07:50 wib

Nyampe kantor langsung berkutat sama laporan dengan muka cemberut karena mumet.

08:05 wib

Terima telfon dari klien yang nagih laporan bikin muka makin cemberut. Rrrrrr....apalagi dapet sms dari orang tidak bertanggungjawab yang nabrak mobil. Asem kamu!

09:30 wib

Nyerahin file report ke admin, minta tolong diprint-in. Agak lega cuma begitu ingat kerjaan lain yang belum selesai jadi manyun lagi.

11:30 wib

Report sudah dikirim, lanjut kerjain penelitian si boss. Rrrrrr...masih teteup manyun deh gw *__*

11:45 wib

Jalan keluar cari cemilan buat bagusin mood. Nemu pempek pak raden, lumayan buat ganjel perut.

12:25 wib

Balik kantor, ternyata mood gw masih belum bagus. Butuh istirahat jadi duduk mojok sambil merem. Lumayan 15 menit nge"charge" mata.

14:30 wib

NgBlog dulu sampai sekarang.

-rf-

Rabu, 13 April 2011

OVERLOADED!

Another hectic Thursday for me. This client again! As always, insisted to receive the reports in less than a week. Grrrrrr....how i wished i could cut MoU between us. I don't feel comfortable with them. Lack of empathy. That's the problem. They don't have any sense of emphaty. Always demand and never try to understand others.

Not mentioned my boss's research also drained most of my energy....I need a vacation...

Walking on the beach sounds perfect. With hubby and my gorgoeus son...when it would come real?

Next month, I shall go on a vacation with my hubby and son. IT'S A MUST!!!


-dizzy me-

Sabtu, 02 April 2011

SEARCHING FOR AN AFFIRMATION

Today is Sunday and here i am sitting alone in my boss' room working on her research project and some of my late reports. I could've refused when she asked me to come on my day-off but i didn't. Instead, i accepted it without hesitation. Yes, something's wrong with my brain that has successfully turned me into a freakin' workaholic mom.

I should've stayed at home on weekend like this. Spending time with my beloved son and hubby but i didn't do that. I prefer to work than spending time with my family. I curse myself for choosing this option.

To tell you the truth, is not that i don't want to be with my family but i just can't stand with the tense when they meet. Facing them at the same time really drain my energy to the lowest level. Hurting my heart and gives nothing but pain and heartache. That's why i choose to drown myself on tasks and reports. It's not right but it's oke!

I'm sick and tired with people's judgement towards me. I don't care! Or maybe i do care but i choose to ignore them. All i ever wanted is to be understood. Is that too much to ask?

The moment i say positive affirmations, I step out of the victim role. I am no longer helpless. I acknowledge my own power (Louise Hay)

I guess enough for this dwelling session now let's get back to work.


3/4/2011
-rf-

Rabu, 30 Maret 2011

ME TIME!

He is the reason i breath...







luv you son...

-ibu-

Jumat, 18 Maret 2011

ANOTHER LONELY WEEKEND

When i heard the word "weekend" all of a sudden my head started to spinning around. I turned to hate this phase. Infact, I cursed weekend for giving me nothing but trouble and never ending dilemma. How I wished I could spend some quality time with my family without have to confront with others. I'm so sick and tired with all of these sh*t.

I imagined myself playing around with my son. Laughing together with my hubby. Reading books while watching my prince were sleeping so peacefully. I saw heaven on his eyes. How i missed him so bad that I could cry...God, please tell me what to do...this is really torturing me :-((

I knew i had created a dysfunctional family by not taking my son with me when i moved out from my parents' house. I was too scared and too dumb to decide. I was confused. Even until now i'm still confuse :-(

There were times when I felt so hopeless that I did nothing but complained. I did nothing but creating conflict with my hubby. I did nothing but some passive-aggressive-destructive movement. How fool I was...

I miss him....a lot :-(








At the office (3/19/2011)

-poor me-

Sabtu, 12 Maret 2011

LONELY WEEKEND

Hello there folks, how are you doin'? Hope everyhthing will be just fine. It sounds pretty optimistic, well at least I try to be one ;)

Now is weekend and I'm sitting here at my office working on so many stuff which manage to give dizzy effect in my head. How i wished i could spend my weekend playing around with my gorgeous 'lil prince Haekal. Laughing together...enjoying life like we'll live forever happily ever after. Free from any bond that holding us far away from togetherness. Wondering that day to come....

When the daylight's gone, and you're on your own
And you need a friend, just to be around
I will comfort you, I will take your hand
And I'll pull you through, I will understand
And you`ll know that...

I'll be at your side
There's no need to worry
Together, we'll survive
Through the haste & hurry
I'll be at your side, if you feel like you're alone
And you've nowhere to turn
I'll be at your side


That song keeps repeating in my head. I dedicated this song to my lovely hubby...really wished to meet him at this moment....

I miss my son also...indeed...



Kinda absurd,

Clinic, March 12, 2011


-rf-

Senin, 07 Maret 2011

SO CALLED "BREAKING FAMILY TIES"

Few days ago i read an article about family ties. Pretty interesting and it gave me insight, the very enlightful one. This article said that most of our fears was inherited from our parents accidently. It meant that our parents didn't mean to do that because actually they only wanted to protect us from being hurt. There's no need to blame them and waste our energy only to satisfy our anger towards them. It's better to let go and break the ties -the negative one- so that we'll become healthier emotionally.

After reading this i started to track my fears. Hmmm...it turned out to be much more than i thought. I fear a lot and that really gave me an aching for years. That's bad baby...really bad.

So here i am starting the move to breaking the family ties. First, i'm gonna give myself big warmest hug ever for being a victim of fear for so many years. I'm not 100% guilty. I'm just an ordinary human whom make mistakes sometimes. Second, I'll forgive my parents -especially mom whose anxiety sometimes messed my life- for inheriting those fears to me. I know you didn't mean to do that. You just try to protect me from hurt. I really aprreciate it. Thank you for your caring affection :-) *warm hugs*. Third, i shall let go of my past and start a new day as the new me ^__^

That's all my insight for today. So long fears....! *waving*


Grogol, March 8th, 2011

-rf-

Rabu, 02 Maret 2011

TERUSIK JADI BERISIK!

Beberapa hari ini saya merasa tidak tenang. Ada rasa yang menggelitik hati dan menghujam jiwa. Hhhhhh...rasa seperti ini membuat saya sulit berkonsentrasi dan banyak melakukan kesalahan ketika bekerja. Mulai dari salah ketik, salah sebut nama, lupa kirim laporan ke klien, sampe salah jalan waktu nyetir. Doh...bener-bener deh errornya *__*

Komunikasi dengan pasangan juga tidak berjalan dengan baik karena sedikitnya waktu pertemuan di antara kita. Sepertinya memang pasangan saya sudah mulai merasa "gerah" dengan aktivitas saya yang kelewat padat hingga sering pulang malam. I'm sorry but i have to....*self-defense mode ON*

Waktu saya dengan si kecil juga jaaaaaaaaaauh berkurang :-( this really tortured me :-(. I'm sorry for being a lousy mom to you...never meant to neglect you :-(

Setelah dipikir-pikir secara lebih mendalam akhirnya saya menemukan inti dari semua beban pikiran adalah rasa bersalah saya karena hanya memberikan sedikit waktu untuk anak dan suami. Dan yang semakin memperparah rasa bersalah itu adalah karena saya melakukannya dengan kesadaran penuh. Saya memilih untuk menyibukkan diri dengan berbagai aktivitas demi menghindari konfrontasi yang melibatkan si kecil. Saya memilih untuk "menyiksa" diri sendiri dengan beban pekerjaan yang melimpah guna mengalihkan pikiran dari permasalahan lain. Saya sadar itu namun saya tetap melakukannya :-( what have i done....

Sudahlah, tak ada guna berkeluh kesah. Saya harus bertanggung jawab terhadap semua keputusan yang telah saya buat. Tidak baik menimpakan kesalahan kepada orang lain demi menutupi kelemahan diri.


Grogol, 3 Maret 2011
-galau-



-rf-

Jumat, 25 Februari 2011

BELAJAR UNTUK BERSIKAP ASERTIF

Sering kali saya dihadapkan pada suatu pilihan dalam hidup. Entah itu pilihan dalam pekerjaan, pertemanan, bahkan percintaan *halah*. Kadang pilihan itu gak cuma dua, tetapi tiga bahkan empat. Saya merasakan terkadang saya mengalami kesulitan untuk menentukan pilihan. Utamanya yang berkaitan dengan sikap asertif. Tegas tanpa "menyerang" orang lain.

Saya baru saja menyadari bahwa kesulitan itu menghampiri ketika saya harus bersikap asertif terhadap keluarga atau orang-orang yang sudah saya anggap seperti keluarga. Sepertinya saya melekatkan emosi saya terlalu kuat kepada mereka sehingga hal tersebut menghambat saya untuk bersikap asertif. Kalau kata teman-teman SG saya harus banyak berlatih "detach" dari orang-orang tertentu.

Sebetulnya gak terlalu sulit juga untuk melatih sikap asertif, misalnya dengan mempraktekkan "I" Language. Hmmm...biasanya yang akan muncul di kepala saya ketika hendak mempraktekkan hal ini adalah:"it sounds selfish and it's not good to act selfishly" hufff....that's wrong. Gak selfish kalo gitu mah neng....you just stand for your right and it's oke!

Baiklah...ini sebuah tugas lagi yang harus saya kerjakan. Bismillah aja insyAllah semua akan ada jalannya :-)

Talenta, 26 Peb. 2011
In the middle of one hectic weekend

-rf-

Rabu, 23 Februari 2011

SELAMAT PAGI GROGOL! ^__^V

SELAMAT PAGIIIIIIIIIIIIIIIII....!!!
Kalimat sapaan sederhana itu menggema di otak saya ketika memasuki pintu instalasi anak di rumah sakit pemerintah yang terletak di daerah Jakarta Barat ini. Ruangan masih sangat sepi karena memang masih terlalu pagi. Waktu baru menunjukkan pukul 6 lewat beberapa menit ketika saya menginjakkan kaki di tempat ini. Hanya ada seorang cleaning service yang tengah mengepel lantai dan tidak ada orang lain lagi selain saya dan dokter. Dalam hati saya bergumam: "Oke juga nih dokter, bawahan belum pada dateng tapi dia udah nongol duluan. Nanti juga kalau Allah izinkan saya jadi pimpinan maka saya akan mempraktekkan hal yang sama. Memberi contoh yang baik dengan datang lebih dulu daripada anak buah."

Saya bergegas menuju ke ruang paling ujung -ruang kepala instalasi ruangannya si dokter- dengan membawa setumpuk jurnal di pelukan. Uhuuuy...!!! pagi-pagi udah maen peluk aje, mpok! :p .Saya tengok ke samping, si dokter juga melakukan hal yang sama dengan saya -memeluk setumpuk kertas- malah banyakan kertas di pelukan dokter hehehe...maap ya dok agak sedikit songong abis berat kalo bawa banyak-banyak :D *perilaku yang ini tidak untuk ditiru ya*

Sambil menikmati kopi, saya mulai menyortir tumpukan jurnal sementara dokter mulai mengutak-atik komputer sambil ngelancarin ngomong in English katanya mah. Awalnya memang tumpukan kertas itu beneran jurnal-jurnal kedokteran. Tapi makin ke bawah malah makin gak karuan isinya. Ada kertas avasin, ada materi liqo si dokter, ada tugas-tugas mahasiswa bimbingan dokter, ada makalah guru magang, bahkan ada slip transfer segala. Ckckckckckck....si dokter cuma ketawa-ketiwi aja ngeliatnya. Saya juga cuek aja ngomongnya karena merasa sudah dekat dengan dokter. Waktu saya lagi asyik nyortir kertas tiba-tiba si dokter teriak-teriak kegirangan campur bingung. Rupanya beliau baru dapet email balasan dari salah satu profesor dari Swedia yang bersedia menjadi pembimbingnya untuk meraih gelar Ph.D. Dessssssssh....hebat bener dah, saya jadi mupeng *droll*

Setelah ketawa-ketiwi si dokter pun bilang ke saya: "Wah bu, kalo gitu mulai sekarang I have to practice my English with you. Everyday speaking with miss Rika." Saya pun senyum aja dan menjawab: "I feel honoured to do that."

"Oke bu, kalo gitu mungkin saya harus mulai sering nonton film barat ya?!" mendengar ucapan si dokter saya pun cuma bisa senyum simpul aja. Emang psikiater yang satu ini suka "ajaib" hehehehe sok lah dok, mangga wae. Ntar kalo mo nonton ajak saya ya :p *Ngarep!*

Benar-benar pagi yang unik. Membuat saya semakin semangat dan hendak menyapa semua yang ada di sini: "SELAMAT PAGI GROGOL!!!" ^__^v


Ruang Pojok, 24 Peb. 2011 (8:14 wib)

-rf-

Selasa, 22 Februari 2011

PENTINGNYA SEBUAH JEDA

Beberapa hari yang lalu saya harus menghadapi suatu kejadian yang sangat tidak mengenakkan dan membuat saya menangis. Pikiran saya begitu kalut, hati saya terluka dan air mata pun akhirnya tumpah juga. Cengeng ya?! Ya begitulah adanya saya. Jika harus berhadapan dengan suatu masalah maka saya bisa pundung seketika. Tapi tampak luar saya akan terlihat biasa-biasa saja. Hanya orang-orang tertentu yang bisa "membaca" gelagat ini.

Saking mumetnya saya sampai merasa perlu untuk menghubungi beberapa orang guna dimintai pendapat. Hasilnya malah membuat saya semakin bingung dan galau. Hufff...berkali-kali saya menghela nafas dan setiap helaan nafas terasa semakin berat...Saya benar-benar bingung tidak tahu harus berbuat apa.

Di tengah bingung dan galau maka saya memutuskan untuk jeda sejenak. Saya teringat akan sebuah artikel yang pernah saya baca mengenai pentingnya jeda sejenak dari segala rutinitas keseharian yang kita jalani. Di saat jeda itulah saya dapat berpikir dengan lebih tenang dan mencerna setiap kejadian yang telah berlalu secara lebih obyektif. Tidak lupa saya juga meminta pendapat orang yang memiliki pemahaman agama yang lebih dari saya agar saya tidak salah jalan.

....................
.......................
..........................
............................
...............................
..................................

Alhamdulillah, setelah melewati jeda sejenak saya dapat menemukan hikmah dari kejadian itu dan bersyukur bahwa saya tidak menuruti emosi. Berpikir tenang dalam diam membantu saya menjalani hidup lebih tenang. Terlepas dari peliknya permasalahan hidup yang ada, ya saya terima saja sebagai resiko hidup. Kalo gak mo susah ya gak usah hidup! Bukan begitu?!

Have a wonderful life :-)

Ruang Avasin, 23/2/2011

-rf-

Rabu, 16 Februari 2011

STEREOTIPE TENTANG WARNA

Sudah menjadi hal yang lumrah berlaku di masyarakat kaum Adam identik dengan warna biru, sedangkan kaum Hawa identik dengan warna pink. Entah sejak kapan hal ini mulai berlaku, yang pasti hal ini sudah berlangsung sejak zaman kuda gigit besi sampai kuda gigit roti. Dari dulu saya kecil pun sampe sekarang sudah jadi ibu, stereotipe itu masih berlaku. Pokonya cowo = biru, kalo cewe = pink.

Nah sekarang perkara stereotipe warna ini jadi pembahasan juga dengan orang tua dan suamiku. Jadi gini ceritanya, tadi pagi pangeran kecilku pake baju warna putih-pink. Trus mama bilang kalau daddy agak protes dengan pemilihan warna tersebut. Sementara kalo saya sendiri santai aja. Mau pakai warna apa pun menurut saya, anak saya tetap ganteng. Eits...ini menurut saya loch...jadi kalo gak sependapat gak dilarang juga kok :D

Pas saya cerita ke suami ternyata di luar dugaan dia malah jawab sambil ketawa usil: "gak dipakein pita sekalian?!"

Trus saya jawab dengan entengnya: "oh kalo yang pake pita nanti adiknya Haekal" :p

PeDe bener dah...anak pertama aja belum ada setahun eh udah belagak ngomongin anak ke-2 hehehehe...namanya juga rencana...boleh donk?!




Oke, balik ke topik utama tentang warna. Intinya, buat saya warna apa pun yang dikenakan oleh anak itu saya gak masalah. Karena menurut saya tidak ada pengkhususan atau pun kategorisasi warna berdasarkan gender. Gak banget deh!

So, pick the colour as you wish son ^_^


Talenta, 16 Pebruari 2011

-rf-

Senin, 14 Februari 2011

LET'S GET THINGS DONE



Today is tuesday. It's suppose to be my day-off but since i had many reports to be done so here i am sitting in front of my notebook try to finish those god damn report \m/ oooooops...am i too rude?! sorry....:D

Catch you later oke!


Bekasi, Feb. 15th, 2011

-rf-

Minggu, 13 Februari 2011

HUJAN OH HUJAN...

Sejak Shubuh rintik hujan mulai membasahi bumi. Udara dingin terasa menusuk kulit ketika aku memacu motor menuju ke rumah mama guna menjalani rutinitas pagi. Rasa kangen yang luar biasa terhadap Haekal kian membuncah hingga tak ku hiraukan tetesan hujan dan dinginnya angin yang berhembus menerpa wajahku di pagi tadi. Hanya satu yang ada di kepalaku: aku harus bertemu Haekal.

Sekedar informasi, Haekal putra pertamaku untuk sementara tinggal dengan mama karena alasan tertentu. Jadi setiap hari aku datang pada pagi hari sebelum berangkat bekerja dan malam sepulang bekerja. Kalau ditanya apa aku gak kangen? ya jelas jawabanku adalah KANGEN BANGET. Tapi inilah konsekuensi dari ibu bekerja. Harus pandai membagi waktu dan memanfaatkan setiap momen yang ada untuk mengubahnya menjadi lebih berkualitas. Khususnya ketika aku tengah bercengkerama dengan Haekal.




Gini neh gayanya Haekal di pagi hari :D

Setelah mempersiapkan segala hal yang akan dibawa untuk bekerja, tibalah waktunya berpamitan sama Haekal. This part never felt easy for me :-( Aku gendong lalu ku peluk dengan erat. Melihat tawanya sangat sangat sangat berarti bagiku. Sungguh aku sangat mencintai buah hatiku ini,,,,

Anyway, the rain was getting heavier and caused traffic jam on highway. Seperti biasalah namanya macet tuh udah jadi langganan ibu kota. Jadi dinikmatin aja lah dengan cara ngobrol ngalor-ngidul plus setel radio andalan yang muterin lagu-lagu terbaru. Mantab! Cuma kurang kopi doang neh :p

Sampai di tujuan -Sekolah Alam Bintaro- ternyata malah ngantuk. Selesai psikotes, aku langsung menyalakan laptop guna mengerjakan laporan. Tapi aku menyempatkan diri untuk ngeBlog dulu sambil menikmati pemandangan di luar jendela. Seperti ini:



Cuaca begini kok aku malah jadi makin kangen Haekal ya....gak sabar rasanya ingin lihat Haekal sekolah ^_^


Bintaro, 14/02/2011

-rf-

Jumat, 11 Februari 2011

GANTENGNYA ANAK KU #edisiNARSIS

Ini sebagian koleksi foto pangeran kecilku ^_^








Bekasi, 12-2-2011

-ibu-

REPORT YANG BIKIN REPOT!

Saya berpikir berulang kali sebelum akhirnya mencantumkan judul di atas. Mungkin terdengar seperti sebuah keluhan dan mungkin memang benar adanya, ada unsur keluhan di dalamnya. Sebetulnya tidak semua report bisa bikin repot. Hanya untuk klien yang satu ini memang benar-benar menguras energi saya lahir dan batin. Ya benar, LAHIR dan BATIN!!! Saya gak bohong loch! Klien yang satu ini sangat perfeksionis dan imbasnya setiap kali menyerahkan laporan maka dia akan memberi "kuliah" kepada saya seolah saya adalah salah satu mahasiswa bimbingannya.

Please deh bu, posisi kita sejajar kaleeeeeeee...kita kan mitra yang berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah. Karena kebiasaan klien ini pula membuat saya menjadi bahan bercanda dengan rekan kerja lainnya.

Hari ini saya sudah mulai mencicil laporan yang akan diserahkan sebelum hari Jumat. Saya kapok diburu-buru seperti kejadian 2 minggu yang lalu. Benar-benar melelahkan sekaligus menyebalkan!!! Udah dibela-belain begadang sekaligus nyetir gila-gilaan demi ngejar deadline sebelum jam 12 siang, tetap aja masih ada complain dari si klien perfeksionis yang satu itu.

Atasan saya bilang: "di ambil positifnya aja bu..." dalam hati aku merengut dan hanya bisa bergumam sendiri. Setelah dipikir-pikir kenapa juga saya bisa segini bete dan sewotnya. Ya itu karena saya merasa tidak dihargai oleh si klien yang perfeksionis. Format yang sudah baku dengan entengnya dia corat-coret sementara saya cuma bisa melongo dan menahan diri untuk tetap bersikap baik kepadanya. Dan jadilah saya seperti sekarang ini, berkutat di ruangan dengan setumpuk berkas di meja dengan bayang-bayang wajah si klien yang sedang memegang pulpen siap untuk mengkoreksi laporan yang kelak akan saya berikan. #asliLEBAYnya

-jeda sejenak-

Baiklah!

Cukup berkeluh kesahnya sekarang mari kita kembali bekerja agar bisa lekas pulang dan menghabiskan waktu dengan si kasep Haekal ^_^


Sekian.


Talenta, 12 Feb. 2011

-rf-

Rabu, 09 Februari 2011

UNPLEASENT MORNING :-(

Just yesterday i wrote about being grateful and this morning i had to force myself to practice what i preach *sigh. I felt i did my best but why that wasn't enough for everybody?! Another "homework" for me?! Uh c'mon....give me a break....or maybe i do need a "break"?!

My head is about to blow....BOOM!!!

God, help me please......

Now i'm shifting my mood coz i got so many things to do. Put "those" in the basket so that i can focus on my work. No wonder i will become a workaholic someday.

I'm freeing myself from unpleasent feeling.

Turn-on my support system.

Bye...bye...problem!!! #waving


Talenta, Feb. 10th, 2011

-rf-

Selasa, 08 Februari 2011

BERSYUKUR ITU JURUS PALING AMPUH!

Total sudah 2,5 bulan aku menjalani rutinitas kerja full time di sebuah klinik anak berkebutuhan khusus di Bekasi. Dulu sekali, aku paling ANTI sama yang namanya kerja full time. Masih bersikukuh dengan "idealisme full time mom" dan gak ingin menitipkan anakku ke orang lain. Tapi perlahan "idealisme" itu mulai luntur diterjang "badai". Karena satu dan lain akhirnya aku pun memutuskan untuk menerima tawaran ini dari seorang teman kuliah. Aku menerima dengan pertimbangan lokasi yang dekat dengan rumah dan jam kerja yang fleksibel. Sepekan pertama semua berjalan dengan lancar. Aku datang jam 9 pagi dan pulang jam 4 sore, paling pool jam 5 laaaah. Tapi kemudian atasanku meminta aku menjadi asisten peneliti untuk dirinya yang tengah menjalani program S3 psikiatri anak sehingga jadwal kerja ku pun molor sampe jam 9 malam. Sungguh melaksanakan suatu penelitian adalah bidang yang ku sukai dan aku menikmati berkutat dengan literatur dan bergerilya memburu data. Begitu banyak pelajaran yang ku dapat dari pekerjaan ini.

Beberapa teman mengingatkan agar aku tidak terlalu memforsir tenaga dan membagi waktu untuk keluarga. Ya, mereka memang benar. Waktu ku semakin sedikit untuk keluarga. Tapi waktu yang sedikit itu senantiasa ku usahakan untuk membuatnya menjadi lebih berkualitas. Memang terkadang aku lalai jika tubuh ini terlalu lelah hingga aku menyerah pada rasa kantuk. Tapi jika itu terjadi maka aku akan berusaha sebaik mungkin "mengganti waktu yang hilang" dengan hal positif seperti berdiskusi dengan suami dan memeluk pangeran kecilku lebih lama dari biasa. Entah ini merupakan suatu strategi yang baik atau hanya aku yang berapologi demi membenarkan semua tindakanku. Yang pasti aku hanya berusaha melakukan yang terbaik untuk kehidupan.

Seringkali rasa bersalah menderaku. Terutama jika aku selalu pulang larut malam dan mendapati pangeran kecilku telah terlelap dalam buaian peraduan. Belum lagi jika suamiku sudah tiba terlebih dulu di rumah sedangkan aku masih berkutat dengan berbagai berkas penelitian di kantor. Huff....memang tidak mudah dan semua itu rentan dengan konflik tapi aku mencoba "berdamai" dengan situasi. Someone once told me that i made a choice so i must be strong about it. I must go easy and make peace with my self. Hmmmm....i should keep on counting the blessing so it'll stop me from complaining.

Alhamdulillah aku punya orang-orang yang senantiasa memberikan dukungan tiada henti dan menerima diriku apa adanya. Mendengarkan dengan penuh kasih sayang dan tidak menghakimi namun tidak segan memberi feedback yang keras kepadaku. Hehehe...sometimes i do need to learn the hard way :D

Di kala hati ini sedang suntuk dan buntu maka aku akan mengingat segala hal yang patut ku syukuri. Aku masih bernafas hingga saat ini. Aku memiliki orang tua yang lengkap. Aku memiliki suami yang sangat pengertian. Aku memiliki anak lelaki yang senantiasa menghiburku dengan senyum dan tawa serta tangisannya. Aku dikelilingi oleh orang-orang yang tulus mendukung dan menerimaku apa adanya. Aku memiliki pekerjaan yang memang sesuai dengan minat dan bakatku. Subhanallah....malu diri ini untuk terus berkeluh kesah....

Aku bukanlah manusia yang sempurna tetapi aku akan selalu berusaha memperbaiki diri agar dapat terus tumbuh menjadi manusia yang lebih baik. Bismillah....may Allah lead me through the way....


Bekasi, 9-Feb-2011

-rf-

I AM A MOM ON MISSION!


It's been looooooooooooooooooooooooooooooong time since the last time i posted. Well, life has changed so much ever since. For your info, i'm now a mom of a gorgeous son named Haekal Faiq Faz. He's the love of my life, the reason I live for. He's 4 months now and getting cuter everyday -of course it's very subjective coz i'm sure every mom in the world would consider her son as the most handsome boy in the whole universe, so i take no protest oke! hehehehe-.