Rabu, 24 April 2013

DEMOTIVASI

Sebulan terakhir saya sudah mulai merasa bahwa "hati" saya sudah tidak "klik" dengan tempat kerja ini. Ketika bangun pagi terasa berat untuk melangkah dan memulai hari karena sudah terbayang berbagai permasalahan yang harus saya hadapi. Jenuh, bosan, lelah bercampur menjadi satu. Saya ingin berhenti saja dan menikmati peran sebagai ibu rumah tangga. Ketika awal rasa ini datang saya masih berusaha untuk mengatasi dengan olah pikir dan mengubah rutinitas. Ternyata itu tidak berhasil, yang ada saya malah jadi moody. Di tempat kerja pikiran saya melayang, tidak banyak bicara dan menjaga jarak dengan atasan. Setiap datang waktu pulang maka saya akan bergegas dan tidak terlalu peduli dengan urusan pekerjaan yang belum selesai. Pokoknya saya ingin selalu pulang cepat.

Mungkin perubahan sikap ini dirasakan oleh atasan saya sehingga bertanyalah ia kepada sahabat sekaligus rekan kerja saya mengenai kondisi saya yang sebenarnya. Akhirnya sedikit informasi tentang apa yang saya rasakan tersampaikan kepada atasan saya. Namun hal yang membuat saya merasa tidak nyaman adalah pernyataan atasan saya yang menyatakan ketidaksukaannya jika saya menerima pekerjaan lain di waktu luang saya karena ia merasa alasan saya di awal adalah alasan keluarga. Hmmmm...she crossed the line. It's my private life, my private time, I can do whatever I want without telling her. I've spent 2,5 years for her so now I deserve to make my own choice. I shall I quit this job whether they like it or not.

I feel a bit disappointed because of what she thought about me. Though her mind is something I can't control, still I can't ignore this feeling. I wished I could tell her how many times I rejected job offer due to my respect for them. I've spent 2,5 years working hard and look what I've got. Just wait and see...the time for me to move on will soon come reality. I don't care about what will happen in the future. I just want to quit the job immediately. I'm through!

Kalau mau menilik bukti maka silakan melihat resolusi yang saya buat sejak akhir 2011. Di situ tertera jelas bahwa saya memang sudah mencanangkan untuk berhenti kerja dan melakukan hal lain yang sesuai dengan impian saya. Tidak akan ada habisnya membicarakan hal ini. Lebih baik laksanakan saja dan bersikap asertif agar tidak terpengaruh dengan apa yang akan terjadi nanti. Memang benar apa yang dikatakan oleh salah satu karyawan: "Di sini mah gampang masuk, susah keluarnya". Begitulah adanya......

Intinya saya sudah bosan, jenuh dan lelah.


Rabu, 24 April 2013

-rf-