Rabu, 21 Agustus 2013

WISUDA EUY! \(^__^)/

Tepat pada tanggal 20 Agustus 2013 aku dikukuhkan secara resmi sebagai Psikolog. Pelantikan sekaligus pengucapan sumpah profesi dilakukan di Jakarta Convention Center bersama dengan 58 wisudawan/i yang lain. Rasa bahagia membuncah dan ucapan syukur terucap berulangkali. Inilah saat yang aku tunggu-tunggu selama 5 tahun terakhir. Saat dimana aku secara resmi menyandang gelar Psikolog dan mempersembahkan gelar tersebut untuk orang-orang terkasih, baik yang masih ada maupun yang telah mendahuluiku menemui Sang Khalik....

Sungguh luar biasa kebahagiaan yang ku rasakan. Perjuangan selama 3 tahun terakhir menyelesaikan tesis seolah diputar ulang dalam ingatan. Saat dimana aku begitu terpuruk sepeninggal kepergian adik kesayangaku. Saat dimana aku berjuang melawan rasa sedih yang tampak tak kunjung usai serta saat dimana aku bersusah payah menyusun kata demi kata hingga menjadi sebuah karya tulis yang layak untuk diuji sebagai syarat kelulusan. Betapa banyak hal yang telah ku lewati hingga aku berkesimpulan bahwa semua ini adalah skenario Allah. Hanya Dia yang tahu kapan waktu yang tepat bagiku untuk menyelesaikan studi ini.

Kalau dipikir-pikir jika aku lulus 3 tahun yang lalu mungkin aku tidak akan menjadi seperti sekarang ini. Mungkin aku akan menjadi Psikolog yang sok tahu dan kurang matang dalam memberikan konsultasi bagi orang lain. Mungkin aku tidak akan sematang dan setenang seperti saat ini. Mungkin juga wawasanku masih sempit dan berbagai kemungkinan lain yang tidak terbayangkan olehku. Terlepas dari itu semua, di sinilah aku, menulis tentang momen yang membahagiakan dan tak terlupakan sepanjang hidup. Menjalani wisuda dengan disaksikan oleh kedua orangtua, suami dan anak lelaki belahan jiwaku. Subhanallah....

Kondisi fisik yang drop tidak menjadi penghalang bagiku untuk mengikuti acara sejak awal hingga selesai. Aku bertahan dan menikmati momen sekali seumur hidup dengan menahan segala rasa pening dan demam sepanjang acara. Hari ini aku bisa tersenyum membuka album dokumentasi wisuda kemarin.

Robbi zidni 'ilman warzuqni fahmaa....Ya Allah Ya Tuhanku, berilah aku ilmu yang bermanfaat serta pemahaman yang baik. Jadikanlah aku manusia yang bermanfaat bagi manusia lain dan izinkanlah aku menggapai cita-cita yang belum tercapai. Jauhkanlah aku dari sikap sombong dan takabur...jadikanlah aku menjadi hamba yang senantiasa bersyukur kepada-Mu....















Bekasi, 22 Agustus 2013

Penuh rasa syukur...

-rf-

Sabtu, 10 Agustus 2013

TUA ITU PASTI, DEWASA ITU PILIHAN

Mungkin agak nyinyir judul posting saya kali ini. Tua itu pasti, dewasa itu pilihan. Yup, ini memang mirip dengan tagline salah satu iklan tetapi saya menulis ini lebih karena pengalaman pribadi yang terjadi beberapa hari yang lalu. Semua berawal di saat pertemuan keluarga besar di hari lebaran. Seperti biasa banyak sekali saudara yang datang dan berkumpul di rumah nenek di Jakarta. Rasanya senang karena seru sih dan saya bisa ngobrol sama saudara yang sudah lama tidak bertemu. Sayangnya saya tidak bisa berlama-lama di sana karena masih harus pergi ke rumah mertua. Jadilah saya dan suami berpamitan terlebih dahulu.

Tidak disangka ternyata kemarin sore saya mendapatkan kabar bahwa ada "insiden" terjadi dan menyebabkan salah satu pihak merasa tersinggung dan sakit hati. Awalnya saya tidak ingin memperpanjang ataupun cross-check ke orangtua saya tetapi ternyata beritanya semakin meluas maka mau tidak mau saya mendiskusikannya dengan orangtua saya. Hmmm....jadi panjang gini urusannya.

Demi menjaga objektivitas maka saya mendiskusikan hal ini dengan suami dan salah satu sepupu yang saya percaya. Hasilnya saya menarik kesimpulan bahwa usia tidak menjamin kedewasaan seseorang. Semakin tua juga tidak menjamin kemampuan seseorang dalam menyelesaikan suatu masalah dengan bijaksana, alih-alih malah bisa memperburuk suasana. Dan itulah yang terjadi saat ini. Rantai permasalahan yang tidak jelas muncul dari orang ketiga, keempat,
dst. Bukan dari orang yang bermasalah. Aneh ya....

Pelajaran yang saya petik dari permasalahan ini adalah jika merasa ada permasalahan dengan seseorang maka lakukanlah cross-check langsung dengan orang yang bersangkutan demi menghindari kesalahpahaman. Jika ingin berinteraksi maka sapalah orang tersebut terlebih dahulu terlepas dari usia seseorang apakah lebih muda atau lebih tua. Tidak ada pakem yang baku bahwa yang tua harus disapa oleh yang muda dan tidak berlaku kebalikannya. Jika sudah memberikan sesuatu kepada orang lain, luruskanlah niat agar perbuatan tersebut tidak menjadi sia-sia pada akhirnya.

Jadi kalau saya memilih untuk bersikap dewasa karena itu lebih memberikan manfaat bagi saya ketimbang mempertahankan ego dan beringkah seperti balita yang suka merajuk dan selalu menyalahkan orang lain.

Let's enjoy the rest of our holiday with happy thought and create happy feeling :)


Bekasi, 11 Agustus 2013

-rf-

Jumat, 09 Agustus 2013

HITUNGAN MUNDUR, YEAY!!!

Akhirnyaaaaaaaaa....dalam hitungan hari saya akan terbebas dari rutinitas menjemukan yang membuat kepala mau pecah. Yup, dalam hitungan hari saya akan full resign dari pekerjaan yang sudah saya geluti selama hampir 2,5 tahun. Setelah melalui proses alot dan enak-gak-enak dengan atasan akhirnya saya ngotot aja untuk resign. Kalau dipaksakan lebih lama lagi yang ada malah akan memperburuk situasi. Soal rizki pasti Allah kasih jalan selama saya terus ikhtiar maka pasti akan diberi.

Yang pasti setelah resmi full resign saya akan beristirahat dulu dan menikmati hari libur bersama keluarga di rumah. Udah kebayang sih rute jalan-jalan wisata kuliner yang akan saya jalani nanti. Asyik...asyik....kebayang serunya!

Betapa selama 2,5 tahun ini banyak sekali hal-hal yang saya lewatkan dan sekaranglah waktu untuk menebus itu semua. I'm gonna put myself first and ignore the others. It's ME TIME!

Cikarang, 10 Agustus 2013

-Free Me!-