Sabtu, 10 Agustus 2013

TUA ITU PASTI, DEWASA ITU PILIHAN

Mungkin agak nyinyir judul posting saya kali ini. Tua itu pasti, dewasa itu pilihan. Yup, ini memang mirip dengan tagline salah satu iklan tetapi saya menulis ini lebih karena pengalaman pribadi yang terjadi beberapa hari yang lalu. Semua berawal di saat pertemuan keluarga besar di hari lebaran. Seperti biasa banyak sekali saudara yang datang dan berkumpul di rumah nenek di Jakarta. Rasanya senang karena seru sih dan saya bisa ngobrol sama saudara yang sudah lama tidak bertemu. Sayangnya saya tidak bisa berlama-lama di sana karena masih harus pergi ke rumah mertua. Jadilah saya dan suami berpamitan terlebih dahulu.

Tidak disangka ternyata kemarin sore saya mendapatkan kabar bahwa ada "insiden" terjadi dan menyebabkan salah satu pihak merasa tersinggung dan sakit hati. Awalnya saya tidak ingin memperpanjang ataupun cross-check ke orangtua saya tetapi ternyata beritanya semakin meluas maka mau tidak mau saya mendiskusikannya dengan orangtua saya. Hmmm....jadi panjang gini urusannya.

Demi menjaga objektivitas maka saya mendiskusikan hal ini dengan suami dan salah satu sepupu yang saya percaya. Hasilnya saya menarik kesimpulan bahwa usia tidak menjamin kedewasaan seseorang. Semakin tua juga tidak menjamin kemampuan seseorang dalam menyelesaikan suatu masalah dengan bijaksana, alih-alih malah bisa memperburuk suasana. Dan itulah yang terjadi saat ini. Rantai permasalahan yang tidak jelas muncul dari orang ketiga, keempat,
dst. Bukan dari orang yang bermasalah. Aneh ya....

Pelajaran yang saya petik dari permasalahan ini adalah jika merasa ada permasalahan dengan seseorang maka lakukanlah cross-check langsung dengan orang yang bersangkutan demi menghindari kesalahpahaman. Jika ingin berinteraksi maka sapalah orang tersebut terlebih dahulu terlepas dari usia seseorang apakah lebih muda atau lebih tua. Tidak ada pakem yang baku bahwa yang tua harus disapa oleh yang muda dan tidak berlaku kebalikannya. Jika sudah memberikan sesuatu kepada orang lain, luruskanlah niat agar perbuatan tersebut tidak menjadi sia-sia pada akhirnya.

Jadi kalau saya memilih untuk bersikap dewasa karena itu lebih memberikan manfaat bagi saya ketimbang mempertahankan ego dan beringkah seperti balita yang suka merajuk dan selalu menyalahkan orang lain.

Let's enjoy the rest of our holiday with happy thought and create happy feeling :)


Bekasi, 11 Agustus 2013

-rf-

Tidak ada komentar: