Senin, 10 Juni 2013

"SEKAT" ITU BERNAMA JABATAN....

S  :  "Ya ampuuuun...pada main ice skating!"
R :  "Tau dari mana?"
S  : "Tuh ada di group"
R : "Group apa?"
S  : "Group Whatsapp. Emangnya Bu Rika gak masuk ya?"
R : "Enggak. Tahu juga enggak kalo ada group di whatsapp"

*kemudian hening*


Begitulah sepenggal percakapanku dengan seorang teman sekaligus rekan kerja. Awalnya itu hanya percakapan sepintas lalu namun ternyata cukup "membekas" buatku. Aku baru tahu bahwa ada group yang berisi teman-teman kerja, bahkan anak bos pun ikut masuk di dalam group tersebut. Hmmm...ada rasa kecewa muncul. Awalnya aku masih berusaha berpikir positif dengan menganggap itu hanyalah kumpulan ABG yang bikin group buat lucu-lucuan aja. Gak enak pastinya kalo mengikutsertakan HRD di dalam group yang peruntukannya hanya lucu-lucuan. Statement semacam itu cukup membantu sekitar 5-10 menit. Setelah itu rasa kecewa kembali muncul.

Aku berpikir cukup lama, kenapa hal ini jadi sangat menggangguku ya??? Ternyata setelah ditelusuri lebih dalam lagi yang membuat kecewa ini muncul karena di dalam pikiranku merasa sudah sangat dekat dengan mereka dan berharap mereka akan menganggapku sebagai teman dan bukan atasan. Apa mau dikata ternyata mereka memang tidak menganggapku demikian. Damn, it hurt!

Berulangkali aku sudah "memperingatkan" diri-sendiri untuk menjaga jarak dan membuat batasan antara pekerjaan dengan pertemanan. Ya semua itu demi kebaikan diri sendiri dan menghindar dari hal seperti ini. Gak enak rasanya kecewa. Tahun lalu aku pernah merasa sangat kecewa karena sebagian besar rekan kerja lebih memprioritaskan uang ketimbang hubungan pertemanan. Mudah sekali bagi sebagian dari mereka untuk "menyerangku" demi uang. Sakit sekali rasanya....

Sekarang aku merasa "terluka" lagi dan kecewa karena merasa ditinggalkan. Apa yang ada di dalam pikiranku tidak sama dengan mereka. Tetap ada "sekat" di antara kita dan itu bernama jabatan. Aku masih harus belajar berlatih menerima segala konsekuensi dari jabatan ini. Jadi HRD itu banyak gak enaknya. Gak usah sok oke lah mo bikin HRD jadi sebuah divisi yang bisa membuat nyaman situasi karena tidak selamanya situasi itu nyaman. Just be profesional and don't get into deep. So called precaution.

Gak usah pundung and face it as an adult. Maybe it's a way to remind me that I should separate between friendship and work. C'est la vie....


June 10th, 2013


-rf-

Tidak ada komentar: