Senin, 27 Juli 2009

PELMOT TETAP SEMANGAT, YESS!!!

“MARTABAT!!!”

“TETAP SEMANGAT!!! YESS!!!”

Ruang dingin berkarpet cokelat yang berkapasitas 50 orang itupun bergemuruh dengan seruan khas Martabat di pagi hari yang cerah itu. 31 adik asuh Martabat sudah siap untuk mengikuti Pelatihan Motivasi yang merupakan program istimewa Yayasan Martabat (YM) untuk bulan Juli 2009. Acara yang sudah dipersiapkan sejak 1,5 bulan sebelumnya ini merupakan bagian dari kurikulum yang diterapkan di YM. Pembentukan karakter adalah salah satu concern utama bagi YM. Diharapkan para adik asuh memiliki karakter kuat yang bermotivasi tinggi sehingga mereka dapat mengubah keadaan mereka menjadi lebih baik melalui jalur pendidikan sehingga dapat menjadi individu yang bermartabat.
Sejak pukul 5:30 pagi sebagian adik-adik sudah berkumpul di Mabes YM yang juga merupakan kediaman dari salah satu kakak pengurus yaitu mas Yani. Ckckckckckckckck….saking semangatnya sampai-sampai mereka rela mengorbankan hari libur hanya demi mengikuti acara Pelatihan Motivasi. Benar-benar bermotivasi tinggi ^_^ padahal mobil jemputan baru akan datang sekitar pukul 7 loch!

Sebelum acara dimulai, adik-adik menikmati snack dulu berupa kue dan lontong buatan uwak Atik, yummy! Lalu tepat pukul 08:30 acara pun dibuka oleh mas Yani dengan membaca doa lalu wejangan singkat dari kak Sayful. Sebagai permulaan teh Eka melakukan icebreaking dengan permainan yang disebut PEOPLE BINGO. Dalam permainan ini adik-adik berlomba untuk mengisi sejumlah pertanyaan yang mengharuskan mereka berinteraksi antara satu dengan yang lainnya. Saking semangatnya bahkan ada yang sampai lupa sama nama teman sendiri. Bagi yang sudah mengisi seluruh pertanyaan yang diberi teh Eka pada selembar kertas maka dia harus berteriak: “BINGO!”. Dalam waktu kurang dari 10 menit Dewi mampu menjawab semua pertanyaan dan sambil berlari menuju teh Eka dia berteriak: “BINGO!” dan Dewi pun berhak atas hadiah sebuah pulpen merah cantik dari teh Eka.

Sesi berikutnya dipandu oleh mas Yani. Adik-adik dibagi menjadi 5 kelompok lalu masing-masing kelompok menciptakan yel-yel sebagai identitas kelompok. Seru abieez!!! Ada kelompok yang terinspirasi sama mbah Surip segala :p. Pada sesi ini adik-adik belajar untuk mempertahankan motivasi dalam mencapai tujuan melalui permainan “SARUNG TANGAN BOLA”. Dengan menggunakan sarung tangan bola adik-adik harus bisa membuka permen dan menyuapi ke teman lain dalam kelompoknya sebanyak-banyaknya, sementara dari kelompok lain menyoraki agar terganggu konsentrasinya dan gagal membuka permen. Adik-adik belajar bahwa ternyata butuh orang lain juga untuk membantu menjaga motivasi. Nice insight!

Dari sarung tangan bola terus berlanjut ke “BOWLING ALA YM”. Sesi ini dipandu kak Sayful. Dengan serunya adik-adik berusaha mejatuhkan sebanyak mungkin botol air mineral yang disusun menyerupai pin dalam permainan bowling yang sesungguhnya. Di sini adik-adik belajar untuk mengukur kemampuan diri sendiri dalam mengerjakan sesuatu. Selain itu mereka juga belajar untuk berpikir strategis. Selesai sesi ini gentian kak Henny deh yang coba ikutan main sampai akhirnya “jatuh cinta” sama bola imutnya hehehehehehehe…

Menjelang pukul 11:30 teh eka “menantang” adik-adik dengan sebuah permainan lagi. Karpet cokelat yang terbentang di ruangan diibaratkan seperti sungai yang arusnya deras dan adik-adik yang sudah dibagi menjadi dua kelompok besar hanya dimodali dengan tujuh kertas yang akan menjadi pijakan mereka untuk menyeberang. Adik-adik pun sibuk berusaha melompat dari kertas satu ke kertas lainnya, namun tak satupun yang berhasil menyeberang karena mereka hanya memiliki pijakan hingga di tengah dan tidak sampai ke ujung “sungai”. Akhirnya teh Eka dan kak Rika berkolaborasi menunjukkan solusi kepada adik-adik. Insight yang mereka dapat adalah bahwa motivasi saja tidaklah cukup. Untuk mencapai tujuan kita membutuhkan bantuan dan kerja sama dari orang lain. Dan untuk bekerja sama kita perlu berkomunikasi terlebih dahulu. Adik-adik pun manggut-manggut saat mendengar penjelasan ini.
Waktu makan siang pun tiba! Semua peserta pelatihan juga kakak panitia bersiap untuk menyantap makan siang buatan uwak Atik, yaitu ayam bakar lengkap dengan sambal dan lalapnya. Uenaaaaaak tenaaaaaan…!!! Terima kasih kepada Cika, Putri, Wulan, Vicky, Chandra, Aiga, Novita dkk yang sudah berinisiatif membantu membagikan jatah makan siang serta mengumpulkan kembali dus-dus yang sudah kosong. Anak-anak yang baik  sebetulnya adik-adik lain juga banyak yang mengacungkan tangan ingin membantu tapi kalah cepat sama mereka. Gak papa ya adik-adik, insyaAllah masih banyak kesempatan di acara makan-makan berikutnya :D

Semakin siang materi pelatihan semaaaaaaaaakin SERU! Selesai makan siang kak Henny beraksi memimpin sesi berikutnya yaitu “TIUP BALON”. Semua adik-adik mendapatkan satu buah balon dan mereka diwajibkan untuk meniupnya hingga pecah. Mendengar instruksi seperti itu berbagai macam reaksi muncul. Wulan dan Dewi langsung menunjukkan wajah ketakutan, Agung hanya tertawa dan kembali menunjukkan ekspresi wajah datar, Bagas dan Syaifi spontan protes karena takut pecahan balon mengenai mata mereka, Vicky juga ikutan mengacungkan tangan karena gak mau bibirnya sampai somplak karena meniup balon hingga pecah. Hehehehehehehehehehe….kepolosan adik-adik mengundang tawa bagi semua yang berada di ruangan. But the show must go on! Jadilah adik-adik mulai meniup balon dengan gayanya masing-masing. Ada yang sambil duduk, ada yang sambil lari plus ketawa, ada yang sambil nutup mata, ada juga yang asyik sandaran di tembok. Yang pertama berhasil mengagetkan semua yang hadir di ruangan dengan ledakan balon adalah Ulfa. Ckckckckckckckckck….motivasinya tinggi banget tuk meledakkan balon :D. Bagas balonnya semakin besar dan semakin takut pula dia untuk meneruskan meniup sampai harus di”pompa” sama mas Yani hehehehehe akhirnya pecah juga berkat semangat pantang menyerah. Syaifi dan Vicky juga mirip sama Bagas karena balonnya susah pecah. Yang paling seru adalah tiga peserta terakhir yaitu Agung, Angga, dan Andi. Mereka tidak terpengaruh dengan teman-teman lain yang sudah selesai memecahkan balon, mereka terus meniup hingga akhirnya balon mereka pecah semua. BRAVO 3A (Agung, Angga, Andi). Dari permainan sederhana ini adik-adik belajar tentang usaha maksimal dan mengatasi ketakutan yang muncul.

Penutup dari pelatihan ini adalah “KOLASE”. Sesi yang dipandu oleh kak Rika ini mengharuskan adik-adik membuat kolase dari potongan gambar atau tulisan dari majalah yang sudah disediakan terkait dengan cita-cita atau tujuan yang ingin mereka capai. Bagi kolase terbaik akan mendapatkan hadiah sebuah novel klasik Jepang berjudul “BOTCHAN”. Wajah adik-adik berbinar-binar melihat hadiah yang menanti mereka. Terlihat sekali wajah-wajah “mupeng” ingin memiliki dan membaca novel tersebut. Akhirnya setelah diseleksi dan dinilai oleh tim juri (mas Yani, mba Mel, kak Henny, kak Anto) tibalah saat pengumuman siapa yang berhak mendapatkan novel tersebut. Semua terlihat tidak sabar menanti jawaban! –ceileeeeh…- dan kak Henny pun mengumumkan bahwa yang berhak mendapatkan hadiah adalah seseorang berinisial “S” dan berbaju hitam. Si pemenang masih gak ngeh kalau saja teman-teman yang lain tidak meneriakinya. Lalu sambil senyum simpul Syaifi pun maju ke tengah lingkaran dan menerima hadiah dari dewan juri yang diwakili oleh kak Henny. Selamat ya Fi!
Dan selesailah acara pelatihan motivasi hari itu. Ditutup dengan insight dan doa lalu adik-adik pun dengan tertib meninggalkan ruangan dan kembali ke Tambora. Terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu hingga terlaksananya pelatihan ini. Para donatur yang telah menyumbang, segenap kakak pengurus serta relawan yang telah meluangkan waktu luang dan menyempatkan hadir meski di hari libur.

“MARTABAT! TETAP SEMANGAT. YESS!!!”

Senin, 27 July 2009
-rf-

1 komentar:

Rijal mengatakan...

Ketika dunia masih pagi untuk disapa
Saat jalan masih basah oleh embun
Sewaktu ayam pun baru selesai dari kokoknya yang panjang
Manusia bangun dari pelantaran mimpinya dengan sebuah tanya
Tanya yang sudah tidak ia pertanyakan lagi

Tentang hidup
Tentang nafas
Tentang hakikat
Tentang keberadaan
Dan
Tentang hati

Ya, hidup ini sudah terlalu repot untuk mengurusi orang lain
Sebab sendu pun bukan milik kita lagi sesungguhnya
Airmata yang tumpah pun sudah kehilangan alasan untuk menjadi basah
Itulah etape kehidupan sebenarnya yang begitu menyesakkan
Dan kita semua berada`dalam labirin ini dengan penuh muram

Hidup tidak perlu seorang pahlawan
Karena pahlawan akan mati
Hidup pun tidak membutuhkan Begawan
Sebab mereka pun akan tiada
Tapi hidup butuh mereka yang tersenyum
Karena hanya yang tersenyum yang memiliki cinta
Dan dengan cinta merekalah kita bisa mengenal
Tentang hidup
Tentang nafas
Tentang hakikat
Tentang keberadaan
Dan
Tentang hati

Kalaupun kita tidak bisa menjadi bagian dari mereka yang tersenyum
Bukankah baik untuk menjadi bagian dari mereka yang selalu membuat orang-orang itu tersenyum

Kepada mereka yang senantiasa tersenyum
Dan membuat orang lain tersenyum
Yakinkan diri bahwa dunia yang senyata-nyatanya ada dalam genggaman kalian