Deeessssssh....selesai menutup telfon dari bos itu rasanya saya mo ngamuk besar. Gak habis pikir dengan jalan pikirnya yang pendek dan tidak konsisten. Bagaimana bisa sebegitu ngototnya mau mempekerjakan anak di bawah umur hanya karena orangtua anak tersebut bangkrut dan memiliki masalah keuangan. Tetap saja tindakan itu tidak bisa dibenarkan menurut saya.
Entah sudah yang kesekian kali saya berbeda pendapat dengan atasan dan rasanya ini semakin menambah panjang daftar alasan saya untuk mengundurkan diri dari tempat ini. Rasanya sudah sangat tidak nyaman dan tidak bersemangat lagi untuk bekerja. Saya tertekan dengan kondisi yang seperti ini. Saya ingin berhenti saja.
Saya sudah membulatkan tekad kali ini harus terlaksana. Saya tidak mau peduli lagi dengan segala negosiasi yang pastinya akan dilancarkan oleh atasan. Saya merasa semakin hari jobdesc saya semakin tidak jelas. Bahkan di hari libur terkadang saya masih harus menerima telfon yang membahas tentang pekerjaan. Bikin capek!!!
Sudah hampir 3 tahun saya membiarkan diri saya tersiksa dengan sistem kerja yang tidak jelas. Sekarang sudah saatnya saya membebaskan diri dan menikmati hidup sesuai dengan apa yang saya inginkan. Tidak perlu lagi khawatir dengan tetek-bengek yang mengusik kedamaian hidup saya. Saya mo berhenti bekerja! Titik!
Tidak jelas batasan antara kepentingan pribadi dengan kepentingan perusahaan. Tidak jelas dimana posisi saya. Sebagai HRD atau sebagai sekretaris pribadi?! Saya capek-capek kuliah S2 bukan untuk sekedar menjadi sekretaris sekaligus supir! I am MORE than that!
Bosan....bosan...bosan....dengan tuntutan, rengekan, tudingan, keluhan yang datang silih berganti. Lama-lama kepala saya bisa pecah kalau begini terus. Lebih baik saya di rumah mengurus rumah tangga.
BISMILLAH! Semua harus terlaksana dan September 2013 saya akan membuka lembaran baru....aammiin.....
Bekasi, Dini Hari (21 Juli 2013)
-rf-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar