Ketika alarm berbunyi waktu tepat menunjukkan pukul 04:30 pagi. Mataku masih terasa berat dan tubuhku seperti luluh lantak tak bertulang akibat kelelahan. Ku paksakan diri tuk bangkit dan keluar kamar menuju ruang sholat namun baru pukul 5 aku mulai ‘resmi’ bersiap-siap dalam arti yang sebenarnya, yaitu; mandi, sholat shubuh, minum teh manis seteguk lalu berangkat.
Ketika keluar rumah hati ku didera dengan perasaan gelisah karena suatu permasalahan dan rencananya pagi ini aku hendak mencoba menyelesaikan agar tidak berlarut-larut. Selain itu aku juga merasa khawatir kalau jalanan akan menjadi sangat macet sebagai dampak dari long weekend kemarin. Dan benar saja begitu memasuki tol barat maka ruas jalan tol pagi itu sudah dipadati dengan berbagai macam jenis kendaraan roda empat bahkan lebih. Aku hanya bisa menghela nafas tuk tenangkan diri dan berkonsentrasi mengemudi.
Semakin dekat jarak dengan tempat tujuan aku didera dengan berbagai macam perasaan. Mulai dari takut kecewa, deg-degan, khawatir, cemas, marah, sedih, bersemangat bercampur menjadi satu. Namun aku juga sudah mempersiapkan diri tuk menghadapi kemungkinan terburuk. Yaitu PENOLAKAN!
Perih nian perasaan ketika harus mengakui bahwa perkiraan terburuk telah menjadi sebuah kenyataan pahit yang harus ku terima dengan lapang dada. Jantungku berdetak lebih cepat, tanganku gemetar, peluh membasahi wajah dan tanganku di kala itu. Tenggorokanku tercekat tak mampu berkata dan seketika rasa sakit menyeruak di dada kiriku seolah sebilah pisau telah menembus jantungku. Aku terima semua yang terjadi padaku. Sungguh!
Ramainya kendaraan yang memadati jalan pagi itu tidak sanggup mengisi kehampaan hatiku. Dalam hening ku kemudikan stir menuju tempat pertemuan berikutnya. Mataku menerawang jauh dan batinku menjerit. Laa haula wala quwwata illa billah…
Beberapa jam berikutnya ku habiskan dengan bercengkerama bersama seorang sahabat. Saling mendengarkan dan memberi dukungan. Mencoba menggali hikmah di balik semua peristiwa yang tengah kita alami. Benar-benar tidak mudah namun dengan kesungguhan dan niat baik serta usaha keras kami yakin kami pasti bisa melewati ini semua. Hari yang buruk datang di antara hari yang baik jadi semua ini pasti akan lewat dengan sendirinya.
30 Maret 2009
Late at night
-rf-
1 komentar:
ok nice!
Posting Komentar