Mataku rasanya beraaaaat……sekali! Ingin segera terpejam tapi aku ingin berbagi kisah dulu dengan kalian semua sebelum aku terlelap. Berbagi perasaan campur aduk yang kurasakan saat ini. Agar nantinya aku juga dapat memetik hikmah dari berbagai peristiwa yang ku alami hari ini.
Bangun tidur kesiangan jadilah begitu sadar dah nyaris 5.30 aku langsung loncat –pengennya sih salto biar keren- dari tempat tidur. Bisa telat nich!!! Itu tidak boleh terjadi karena hari ini jadwal praktik konseling di kelasnya bu Anizar beliau sebetulnya baik dan enak ngajarnya cuma jadi takut salah aja kalo di depan beliau.
Sekitar pukul 6 lebih 15 menit aku meluncur dari rumah dengan jantung kebat-kebit, bingung mikirin nanti mau ngomong apa pas sesi konseling. Sebetulnya bukan bingung mau ngomong apa tapi lebih tepatnya takut diomongin apa sama si ibu dosen :P akhinrya aku menghibur diri dengan mendengarkan radio. Sepanjang jalan ketawa-ketiwi sendiri karena celetukan penyiar yang dah gak punya urat malu :P
Pas sampe jalur busway arah proklamasi, jalanan mulai padat. Emang biasa gitu juga sich tapi pagi tadi mobilku sempat mati sebentar sebelum pada akhirnya nyala lagi. Ada rasa khawatir juga plus deg-degan di hatiku sambil bertanya dalam hati: “Ada apa ya??? Kok jadi gak konsen lagi…. ” ku tepis semua ragu dan bertekad untuk fokus pada kegiatan hari ini. Perlahan aku mulai memasuki jalan Diponegoro. Speedometer ku menunjukkan angka 40km/h, perasaanku baik-baik saja. Dari kejauhan ku lihat sebuah sepeda motor melaju ke arahku, ini jelas melanggar aturan lalu lintas karena jalan yang ku lalui berlaku satu arah. Timbul perasaan aneh di hatiku….ku lihat sepeda motor itu menabrak seorang pejalan kaki….akibatnya oleng dan dengan kecepatan tinggi dia menabrak sisi kanan mobilku sebelum akhirnya jatuh mencium aspal. Aku kaget! Tak mampu bersuara, lututku lemas dan tanganku gemetar….ku lihat dari spion si pengendara motor bangkit sambil memarahi si pejalan kaki. Aku marah sekali melihat hal tersebut!!! Sudah jelas dia yang salah eh malah dia yang marah-marah.
Aku memutuskan untuk masuk ke halaman kampus. Aku terdiam sesaat berusaha keras mengambil keputusan apa yang akan ku lakukan berikutnya. Di pikiranku muncul wajah daddy, mama, mas, nana, dieni, linda, dan si pengendara motor. Perasaanku campur aduk antara bingung, kaget, takut, dan marah. Akhirnya aku ber-istighfar…lalu ku telfon nana. Tak lama nana, dinda, linda menghampiriku ke mobil. Pikiranku kacau!!! Aku panik membayangkan reaksi mama dan daddy jika tahu kejadian ini. Akhirnya ku telfon pihak asuransi dan membuat laporan via telfon sekaligus ku katakan aku akan mengurus langsung klaimnya ke kantor pusat Garda Oto di jl. TB Simatupang. Daddy juga sudah ku telfon dan ku pesan agar tidak mengatakan apa-apa ke mama, biar nanti aku saja yang memberitahu langsung. Ketika aku sedang menelfon asuransi, dari kejauhan ku lihat seorang wanita paruh baya bergaya parlente turun dari mobil di depan lobby kampus. Gosh!!! She has arrived….dosenku dah datang…makin kalutlah pikiranku .
Tuntas menelfon akupun lekas naik ke lt.9 karena aku yakin kelas pasti sudah dimulai. Aku tidak boleh terlalu lama berdiam meratapi nasib. Aku harus melanjutkan aktivitasku hari ini. Perlahan aku mulai menyusun rencana langkah yang akan ku tempuh, mulai dari menjalani praktek konseling, lalu pulang ke rumah tuk mengambil surat-surat mobil, menyampaikan ke mama tentang apa yang terjadi padaku pagi tadi, mengurus klaim ke Simatupang, mengurus mobil di bengkel, menunaikan titipan transfer kartu kredit daddy. Belum apa-apa rasanya sudah lemas duluan….
Saat praktek pun dimulai. Aku baru sadar kalau aku tidak membawa perlengkapan untuk merekam. Belum lagi persiapan pertanyaan yang akan ku ajukan selama proses konseling berlangsung. Alhamdulillah OPku si nana jadi aku tidak terlalu tegang selama berada di ruang praktek. Saat praktek aku membayangkan wajah ibu dosen yang sedang memperhatikan dengan wajah berkerut lewat kamera yang sudah terpasang di ruangan tempatku berada. Setelah selesai sesi pertama, aku kembali ke kelas dan mendapat feedback. Setelah itu aku kembali melanjutkan sesi konseling sekaligus mengakhirinya. Fiuuh….rasanya lega sekali ketika si ibu dosen mengatakan bahwa klien ku sudah mendapat insight. Ya iyalah….secara emang udah diatur begitu :P
Setelah mendapatkan izin aku pun meluncur pulang. Sepanjang jalan aku berupaya mengumpulkan keberanian untuk bertemu dengan mama dan menatap wajahnya serta menyampaikan apa yang telah terjadi. Sudah terbayang wajah dingin mama yang selalu mampu meluluhlantakkan hatiku. Intinya aku takut
Rumah tampak lengang ketika aku sampai. Perlahan aku masuk ke rumah dan perasaanku mengatakan bahwa mama sedang tidur. Benar saja, ternyata mama sedang tertidur lelap namun ia sempat bangun sebentar membukakan pintu kamar untukku lalu ia kembali terlelap. Alhamdulillah….sedikit lega aku pun memutuskan tuk menunaikan sholat terlebih dahulu agar lebih tenangkan hatiku. Selesai sholat aku mulai mengendap-endap masuk ke kamar mama dan beraksi mengumpulkan kelengkapan surat mobil. Meski sudah berusaha sesunyi mungkin namun tetap saja pada akhirnya mama terbangun .
Prediksiku lumayan tepat. Wajah cantik mama jadi berkerut menahan amarah begitu ku ceritakan apa yang terjadi dengan mobil pagi ini. Meski sudah menduga sebelumnya namun tetap saja jantung kebat-kebit waktu melihat ekspresi mama yang super duper sengit!!! Sedikit terburu-buru aku pamitan dan segera meluncur menuju kantor pusat asuransi di jl.TB Simatupang. Mama sempat mau mengantar tapi aku tak tega mengajaknya karena sudah dapat dipastikan proses ini akan memakan waktu cukup lama dan membutuhkan energi yang cukup besar.
Proses pengurusan klaim tidaklah sesulit seperti yang ku bayangkan. Begitu datang aku langsung disambut oleh satpam yang ramah lalu aku diantar ke bagian costumer service untuk membuat laporan tertulis sekaligus melengkapi surat-surat yang dibutuhkan. Dilanjutkan dengan sesi foto-foto bagian yang rusak dan akhirnya keluarlah Surat Perintah Jalan (SPJ) bagi bengkel yang ditunjuk guna memperbaiki kerusakan mobilku .
Fiuuh……setelah seharian mengurus klaim asuransi, tubuhku serasa luluh lantak. Mataku begitu berat seolah digelayuti barbell yang beratnya 5 kg!!! (Lebay banget tata bahasanya :p). Walhasil selepas sholat Isya aku terkapar dan terlelap hingga pagi menjelang.
Begitulah kisahku hari ini…..sungguh sangat menegangkan dan nyaris membuat kepala ini hancur berkeping-keping…..oia, sewaktu berada di jalan tol menuju kalimalang hujan deras dan dari kejauhan aku melihat sesuatu yang begitu indah….Subhanallah,…aku melihat pelangi!!! Terima kasih ya Allah…atas segala hal yang telah ku alami hari ini….semoga semakin hari aku bisa menjadi orang yang lebih baik. Amiin…
Kamis, 27 November 2008
-rf-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar