Minggu, 16 November 2008

SABTU KELABU

Sejak sehari sebelumnya aku sudah mempersiapkan segala keperluan yang akan ku gunakan pada sesi latihan hari Sabtu di STIKES Medistra. Rencananya aku akan melatih bersama Ntip di sana. Akhirnya setelah hampir 2 tahun aku vakum dari rutinitas latihan aku akan kembali menjalani latihan yang meski menguras tenaga namun terasa menyenangkan .
Cuaca agak mendung saat aku beranjak pergi. Sempat terbersit rasa ragu di hatiku namun segera ku tepis mengingat janji tuk melatih bersama ini sudah dibuat sejak beberapa bulan yang lalu. Aku tak sampai hati untuk membatalkan dan membuat Ntip kecewa. Selain itu rencananya setelah selesai melatih akan ada acara nonton bareng bersama teman-teman yang lain . Wah….rasanya tak sabar hati ini ingin berkumpul dan bercanda ria bersama teman-teman yang sudah lama tak ku jumpai.
Tepat pukul 10 aku mengganti pakaianku dengan seragam Taekwondo kesayanganku. Tak lupa ku kenakan sabuk hitam pinjaman dari Ntip –karena sabuk hitamku menghilang entah kemana. Ada kepuasan dan rasa bangga ketika bisa kembali mengenakan seragam putih itu . Aku merasa memiliki kekuatan. Aku cukup bersemangat dan memulai sesi latihan dengan berlari-lari kecil di dalam ruangan untuk pemanasan. Setelah itu Ntip mendaulat aku untuk memimpin stretching di depan murid-murid yang lain. Sampai saat itu aku merasa baik-baik saja dan tidak merasakan tanda-tanda sakit kecuali di beberapa bagian otot yang sudah lama tidak mengalami peregangan.
Stretching pun selesai dan aku kembali mendaulat Ntip tuk mengambil alih instruksi dariku. Dan rasa bangga itu pun kembali hadir berbuah senyuman bahagia di wajahku. Aku tetap bersemangat seperti di awal, keringat pun mulai bercucuran di tubuhku. Aku merasakan kesegaran yang sudah lama tidak ku rasakan . Aku semakin bersemangat melakukan beberapa gerakan tendangan dasar seperti apchagi dan dolyo-chagi.
Sampai ketika secara tiba-tiba aku merasa mulai kehilangan penglihatan. Keadaan seperti buram di hadapanku, rasa mual menyeruak ulu hatiku menimbulkan rasa takut pada diriku. Takut kalau aku tidak akan dapat terjaga lebih lama dan kehilangan kesadaran. Aku mencoba bersikap tenang dan berjalan perlahan ke arah Ntip yang tengah memberikan instruksi di bagian tengah ruangan. Aku katakan padanya aku ingin keluar sebentar dan ia menganggukkan kepala tanda setuju.
Kepalaku semakin terasa pening, peluhku mulai terasa dingin, tubuhku gemetar, aku mulai kehilangan kendali. Aku harus berbaring!!! Hanya itu yang ada di benakku saat itu. Aku hendak mengambil kunci mobil namun saraf-saraf di otakku sudah mulai tidak sinkron sehingga aku pun tidak dapat menyelaraskan pikiran dengan perilaku ku. Maksud hati hendak mengambil kunci namun yang ada di genggaman tanganku adalah handphone.
Rasa takut semakin kuat dan aku pun hanya bisa terdiam di atas kursi. Aku berteriak memohon pertolongan namun tenggorokanku tercekat dan bibirku menjadi kelu. Hanya bisa duduk terdiam dengan rasa takut yang semakin menjalari seluruh tubuhku. Aku mendengar suara-suara bernada khawatir yang menanyakan keadaanku tapi apalah daya aku tak mampu memberi respon apapun. Aku bisa mendengar Ntip memanggil-manggil namaku dan beberapa murid menawarkan kamar mereka agar aku bisa beristirahat tapi aku sudah kehilangan kendali. aku hanya bisa diam.
Aku merasa tubuhku melayang dan sesaat aku merasa seperti akan pergi jauh. Aku merasa seperti dekat dengan kematian. Aku menjadi sangat takut namun tak bisa berbuat apa-apa selain berharap Dia akan tetap menjagaku dan memberiku kesempatan tuk tetap hidup. Aku bisa merasakan tubuhku semakin lemah hingga membutuhkan 2 orang untuk menyangga tubuhku. Aku hilang kesadaran.
Aku sangat berterima kasih pada murid-murid ku yang telah menolongku, terutama Mey dan Indah yang setia menemani hingga aku sepenuhnya sadar. Alhamdulillah aku masih dapat hidup dan menghirup udara segar di pagi hari. Tubuhku semakin lemah dan aku harus bekerja keras untuk memperbaiki kondisi tubuhku jika masih ingin melihat mentari bersinar dengan indah di ufuk timur.

Ahad pagi
16 November 2008
In my quite bedroom
-rf-

Tidak ada komentar: