Minggu, 07 Oktober 2007
KEUTAMAAN WANITA DALAM ISLAM
Alhamdulillah, tiada sanjungan dan pujian selain hanya untuk ﷲ swt. Dzat Yang Maha Agung dan Maha Lembut yang telah menciptakan wanita sebagai belahan jiwa laki-laki dan menjadikannya sumber cinta kasih bagi orang-orang yang berada di sekelilingnya. Bagi orang tua, suami, anak-anak, teman, kerabat, handai taulan, bahkan bagi pribadi yang tak dikenalnya sekalipun.
ﷲ swt telah menciptakan wanita dengan keunggulan perasaan dan sensitivitasnya yang tinggi. Bukan tanpa sebab ﷲ memberikan kelebihan tersebut, karena dengan kedua hal tersebut wanita mampu mengalirkan energi cinta kasih yang dimilikinya guna melaksanakan tatanan yang telah diberikan ﷲ swt dan rasulNya demi meraih ridhaNya.
Kedudukan wanita di dalam Islam begitu mulia. Di dalam sebuah hadits disebutkan bahwa dunia ini adalah seluruhnya kesenangan dan sebaik-baik kesenangannya adalah wanita yang shalih (mar’atus sholihah). Pesan yang tersirat dari hadits di atas adalah sebuah penggambaran yang indah tentang peranan penting wanita dalam mewujudkan kebahagiaan dan kesenangan bagi pasangan hidupnya, sehingga dapat membangun rumah tangga yang penuh dengan sakinah dan mawaddah wa rahmah. Sehingga akan lahirlah generasi penerus yang kan meneruskan tonggak perjuangan dalam menegakkan kalimat ﷲ di muka bumi ini. Tentu saja generasi unggul ini hanya akan terlahir dari wanita yang terpilih yang senantiasa memelihara diri dari segala hal yang dapat membuat murka Sang Khaliq.
Belakangan pemahaman wanita muslimah tentang jati dirinya yang sungguh mulia dan ketetapannya tlah diatur dengan sempurna di dalam syari’ahNya berusaha dikaburkan oleh propaganda sesat Barat mengenai kesetaraan gender. Kesamaan hak dan perlakuan yang sama dengan laki-laki. Mereka ingin menghancurkan wanita muslimah yang kan melahirkan generasi penerus Islam. Dan pada akhirnya setelah hancur wanita muslimah maka akan hancur pula lah generasi penerus yang dilahirkan kelak. Na’udzubillah tsumma na’udzubillah.
Di dalam syari’ah yang tlah sempurna ini tidak terdapat ketidakadilan sedikitpun. Di dalam berbagai firmanNya ﷲ swt senantiasa menyebut bahwa setiap yang beriman baik laki-laki maupun perempuan apabila mengerjakan amal shaleh maka ﷲ swt akan memberikan ganjaran berupa pahala yang besar dan masuk surga tanpa dizhalimi sedikitpun. (Q.S. Al Mu’min/40:40).
Di mata ﷲ seseorang dipandang mulia karena ketaqwaannya….inna akramakum indallahi atqookum………..dan bukan karena jenis kelaminnya. Yang membedakan antara manusia yang satu dengan yang lainnya adalah derajat ketaqwaanya di sisi ﷲ swt dan ﷲ Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.
Tak perlu risau akan status kedudukan wanita di dalam Islam karena Islam menempatkan wanita pada tempat yang paling mulia. Sejarah mencatat bahwa orang pertama yang oleh rasulullah saw dikabarkan masuk surga adalah seorang wanita, dialah Sumayyah binti Khayyat yang syahid demi mepertahankan aqidahnya. Meski terus mendapatkan siksaan yang kejam dari Abu Jahal namun Sumayyah bergeming hingga akhirnya Abu Jahal kehilangan kesabaran dan menusukkan tombak hingga Sumayyah menemui ajalnya. Sumayyah syahid dan pergi bertemu dengan Rabbnya.
Wanita memiliki peranan penting dalam membangun ikatan emosional dengan anak. Hal yang hanya bisa dilakukan oleh wanita karena wanita memiliki kepekaan yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang dimiliki oleh laki-laki. Ketika anak mengalami tekanan atau stress maka figur ibulah yang dapat memberikan rasa aman dan meningkatkan kepercayaan diri pada anak. Anak banyak belajar dari ibu, sebagaimana di dalam sebuah hadits disebutkan al ummu madrasatul uula bahwa ibu adalah madrasah pertama bagi anak. Itulah mengapa wanita memegang peranan penting dalam pendidikan anak-anaknya. Sungguh betapa mulia tugas wanita bukan?!? Mencetak generasi penerus yang kan meneruskan tonggak perjuangan dalam menegakkan syari’at ﷲ di muka bumi ini.
Bumi ﷲ , 28 April 2007
rf_0627
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar