Kamis, 26 Mei 2011

BOLEH DONG SAYA KECEWA

Mungkin 2 hari belakangan ini bukanlah hari yang menyenangkan buat saya. Loading pekerjaan yang tinggi dan mood yang berantakan membuat keadaan menjadi semakin "sempurna". Satu-satunya yang menjadi penghibur saya adalah ketika bercengkerama dengan keluarga. Berbincang di dunia maya juga turut andil dalam meredakan ketidakstabilan emosi saya.

Saya betul-betul sedang tidak berminat bekerja karena satu dan lain hal. Puncaknya, kemarin saya pulang lebih awal tanpa pamit pada siapa pun. Aaaah...mbalelo sesekali tak apalah. Semua terjadi karena ada sebabnya.

Ada ketimpangan yang saya rasakan. Ada ketidakadilan yang saya saksikan. Ada kemarahan yang diam-diam menelisik hati. Saya berusaha keras untuk mengendalikan semua dan berharap besar agar semua tetap terkendali seperti biasa.

Saya mulai menimbang beberapa opsi dengan segala konsekuensi yang menyertai. Satu hal yang sudah saya putuskan dalam hati: "Saya tidak akan berperan sebagai korban. I will stand for my rights!".


Kantor, 27 Mei 2011

-saya-

Senin, 02 Mei 2011

ADA APA DENGAN KONFLIK?

"Jangan takut konflik!" begitu kata mentorku. Hhhhhhhh...ciut juga aku bacanya. Karena ketika konflik terjadi maka aku harus siap menghadapi segenap perasaan yang tidak menyenangkan dan kekurangan diri. Belum lagi berbagai fakta yang kerap ku sangkal keberadaannya hanya karena aku belum bisa menerima atau menghindari konflik dengan orang-orang terdekatku.

Bicara tentang konflik sepertinya hal tersebut adalah sebuah keniscayaan. Namanya hidup ya akan selalu berhadapan dengan konflik. Ada kalanya konflik datang bertubi-tubi, tetapi ada kalanya konflik itu cukup lama menghilang dari peredaran hingga hidup terasa begitu datar.

Bukan berarti aku sombong dengan mengatakan bahwa hidup tanpa konflik itu datar. Pendapat ini bersifat subyektif karena berdasarkan pada pengalaman pribadi selama 26 tahun hidup di dunia. Dengan konflik maka aku belajar bagaimana cara menyelesaikan masalah dengan cara yang sehat. Dengan konflik aku belajar untuk berempati dengan penderitaan orang lain. Melalui konflik, aku menjadi lebih dewasa dalam menjalani hidup.

Hidup itu berisi berbagai pilihan. Mau tidak mau, suka atau tidak suka, ada saatnya aku harus memilih. Bahkan pilihan yang paling tidak ku sukai sekalipun. Ces't la vie....that's life. So why should I bother?

Semoga semakin hari aku akan semakin bijak dan dewasa dalam menjalani hidup. Menjalankan peranku sebagai seorang manusia, sekaligus anak, adik, kakak, istri, ibu serta teman yang baik. Wish me all the best ya....

Bismillah


Front Desk, May 3rd, 2011

-rf-