Kamis, 28 Mei 2009

INSIGHT



People change and the world is changing! Itu insight yang ku dapat dari Support Group hari ini dan emang bener juga sih. Setiap saat kita akan selalu menghadapi perubahan karena tidak ada di dunia ini yang bersifat statis. Dalam menjalani peran sehari-hari ada begitu banyak perubahan meski terlihat seperti rutinitas belaka namun sesungguhnya perubahan itu terjadi. Mulai dari waktu bangun tidur saja, mesti tidak akan sama setiap harinya. Cara kita mengawali hari, bagaimana kita berinteraksi, peran yang kita jalani dalam keluarga, perkuliahan yang kita jalani, pekerjaan yang kita geluti dan masih banyak lagi hal yang tak kan habis kita sebutkan satu-persatu.

Jika selama 16 tahun belakangan ini aku berperan sebagai seorang teteh bagi adik laki-laki yang sangat aku cintai. Maka untuk beberapa tahun ke depan sepanjang sisa hidupku peran itu tidak akan ku mainkan lagi karena adikku telah tiada. Perubahan telah terjadi meski aku tidak menginginkannya. Tidak menyenangkan namun aku tak kan pernah bisa menafikannya.

Yang perlu ku ingat adalah fokus pada kehidupan yang tengah ku jalani saat ini. Masa lalu akan tetap ada dalam ingatan namun tidak untuk membelenggu diri. Masa depan memang perlu untuk direncanakan tetapi bukan untuk menjadi hambatan dalam menjalani hidup di masa sekarang. We live at present!!! Apa yang bisa kita lakukan saat ini maka lakukanlah sebaik mungkin. Berbakti kepada orang tua bukan sebagai suatu beban namun karena kita memilih untuk mengabdikan diri kepada Sang Khaliq melalui perantara orang tua. Hal ini mampu menghempaskan setiap pedih dan segenap sakit hati yang mungkin saja terjadi dalam interaksi dengan orang lain termasuk orang tua sendiri.

Di saat diri merasakan suatu ketidaknyamanan maka hal yang perlu kita lakukan pertama kali adalah ‘melihat’ ke dalam diri apa yang sebetulnya kita rasakan saat ini. Dengan begitu akan membantu kita mengetahui alasan dari tindakan yang kita ambil dan mengapa hal tersebut terjadi pada diri kita. Menyalahkan orang lain tidak akan banyak membantu, malahan akan lebih membuat diri menderita lebih parah. Self-awareness, itu yang harus kita tingkatkan. Karena sering kali kita bisa peka terhadap orang lain namun kita tidak peka pada diri sendiri.

Allah swt telah menciptakan kita dengan sebaik-baik bentuk. Tinggal bagaimana kita bisa memanfaatkan segenap potensi diri yang telah diberi. Lakukan yang terbaik dalam hidup sebagaimana kita menginginkan yang terbaik untuk hidup.

27 Mei 2009

-rf-

Rabu, 27 Mei 2009

MEMICU ADRENALIN

Kemarin merupakan hari yang seharusnya terasa sangat melelahkan buatku. Sejak pagi berada di jalanan tanpa sempat sarapan terlebih dahulu seharusnya membuat maag-ku kambuh dan berujung pada ketidakberdayaan. Namun semua itu tidak terjadi. Aku bisa menjalani aktivitas dengan cukup baik tanpa terlalu banyak mengeluh. Meski jarak yang ku tempuh tidak bisa dibilang dekat tapi juga tidak terlalu jauh. Hmmmmmmm.....

Ketika mendapatkan 'ultimatum' di pagi hari aku seharusnya merasa sedih tetapi sepertinya aku sedang 'mati rasa'. Hanya duduk terdiam di kursi meja makan sementara suara yang mengarah padaku serta aliran kalimat yang panjang dengan nada mengancam terasa seperti palu yang meremukkan tulangku. Anehnya aku bisa bertahan dan hanya menampilkan ekspresi 'datar' saja. Memang ada 'luka' di hati tetapi aku tidak memfokuskan diri pada itu.

Sepanjang perjalanan aku banyak diam. Menikmati kesunyian yang ku ciptakan sendiri. Hingga tanpa sadar speedometer sudah menunjukkan angka 120 km/jam. Aku bisa merasakan detak jantung yang semakin cepat dan tanganku mulai bergetar. Sensasi ini begitu menakutkan tetapi aku belum mau mengakhirinya. Ku pacu semakin cepat hingga akhirnya bulir-bulir bening itu membuatku tersentak dan mengembalikanku pada kesadaran.

Ku pandangi sinar terang di kejauhan,..berharap itulah titik terang yang akan menerangi kelam perasaanku saat ini. Aaaaaah....itu hanya sinar lampu,..tak cukup untuk menerangi gelap pikiranku,...

Kerinduan pada sosok yang selama ini melindungiku dari rasa sakit begitu kuat menghantam. Aku rindu senyumanmu, aku rindu jabat erat tanganmu, aku rindu hangat tubuhmu setiap kau dekap erat tanganku di waktu pagi, aaaaaah...semua tak kan pernah kembali... Sepertinya kali ini aku harus menghadapi semua seorang diri. Bukan begitu de'?!


Hitam pekat
27 Mei 2009

-teteh-

Senin, 25 Mei 2009

IT HURTS TO THE BONE...

Last night was definetely not my night. I thought everything would be alright but I guessed I was wrong. Things just getting out of control. Astaghfirullahaladziim,...I could hardly breath...

This mixed-feelings tore me a part....

Just broke down and cried....

May Allah lead me through this pain...


May 26th, 2009

Minggu, 24 Mei 2009

TADINYA MAU...TAPI JADINYA....



Sabtu pagi yang cerah ini rencananya aku akan menghabiskan waktu dengan the Galauers...tak lain dan tak bukan Pucis dan Dian. Setelah sehari sebelumnya mengalami negosiasi yang cukup alot akhirnya disepakatilah waktu pertemuan adalah pukul 11 di Plangi. Tak disangkat tak diduga si Pucis Agatha -anak gaul jakarta- mendadak Dangdut!!! alias merubah rencana dengan mengubah waktu pertemuan menjadi pukul 10 di pinggir jalan sebelum masuk tol barat.

Aku dan Dian on time tiba di tempat. Dan seperti biasa makhluk galau yang satu itu pun terlambat datang, hingga lewat 30 menit dari waktu pertemuan dia belum kunjung menampakkan batang hidungnya. Aku pun bercerita pada Dian tentang pengalaman sebelumnya janjian dengan Pucis:
"Dear, waktu kemarin mo nengok lo di rumah, gw juga janjian kayak gini sama si Pucis!" ujarku berapi-api.
"Ohhh...yang akhirnya lo datang duluan ke rumah gw?! emang sebenernya lo janjian jam berapa Ka?" tanya Dian dengan wajah penasaran.
"Hhhhhh....janjian itu jam segini juga tapi ternyata itu anak ketiduran!!! Dah gitu pas gw tanya dia udah sampe mana dia jawabnya udah di jalan. Tapi pas gw desak lagi akhirnya dia ngaku baru di jalan dekat rumahnya dan dia baru naik becak!!!" aku membeberkan kelakuan 'ajaib' si Pucis.

Tiba-tiba dari kejauhan aku melihat seseorang berseragam cokelat dengan helm putih menunjuk-nunjuk ke arah kami dan memerintahkan agar kami meninggalkan tempat. Oh my Gosh...!!! kita diusir polisi!! Huufff....daripada ditilang jadilah aku memilih pergi sambil bersungut mengomentari Pucis yang terlambat datang. Dian cuma bisa geleng-geleng kepala aja sambil menelfon si Pucis.

Sepanjang jalan Pucis menggerutu karena dia gak bisa duduk santai melainkan harus dengan gaya Putri Duyung buat nahan sakit endo-nya. Aku cuma cekikikan aja ngeliat pose dia yang enggak banget!!! Bukan Pucis namanya kalo gak ada suaranya. Meski lagi sakit gitu tetap aja dia masih sempat ngelawak dengan gaya khasnya yang anak Gaul banget!!! bikin kita yang ngeliat ketawa-tawa melihat kekonyolannya.

Sampe Plangi kita langsung menuju Giant karena hendak membeli sesuatu yang memang pantas untuk dibeli. Di situ muka Pucis dan dah mulai pucat pasi. Aku dan Dian cuma bisik-bisik aja ngeliat cewe pucat yang Allah takdirkan jadi sahabat kita kelimpungan muter-muter kayak orang lagi nari India sambil bawa belanjaan. Lagi antri bayar tu anak dah gak kuat berdiri jadilah aku yang menggantikan posisi dan mendapat kehormatan menggunakan kartu debit nya. Hehehehehehehehehe...gw masih hafal pin lo bow!!! :PPPP

Lagi sesi makan, masih aja si Pucis sempet-sempetnya minta difoto dengan wajah melasnya. Ckckckckckckckckckckckck....Pucis...Pucis.....gw cuma punya 2 kata buat lo: "GAK NOLONG!" bwaakakakakakakakakakakakak....



In the end the whole plan was changed. We -I and Dian- decided to drive her home since she almost fainted there. Besides that Dian had to go to Bandung that day so it's better for us to go home earlier.

Dalam perjalanan pulang mengantar Pucis, tepatnya di depan stasiun Kranji lalu lintas padat merayap. Di luar dugaan sebuah koasi menyalip dari sebelah kiri dan menyerempet mobil hingga kaca spion ku hampir patah. Aku emosi dan ku klakson panjang serta ku pepet terus koasi itu. Dia harus bertanggungjawab terhadap perbuatannya!!! Pucis yang sedang terkulai lemas di jok belakang terlihat panik dan lemah. Ku bilang :"Udah bow, tenang aja! Lo di mobil aja gak usah turun biar gw yang turun." Aku gak mau Pucis tambah sakit karena insiden ini.

Turun dari mobil aku langsung pasang wajah sangar untuk menunjukkan kemarahanku. Si sopir turun dari koasi dan menghampiriku. Sekilas ku lihat tangan si sopir dipenuhi dengan tato. Sempat ciut juga aku tapi aku tidak membiarkan orang lain tahu apa yang bergolak di hatiku. Si sopir langsung membetulkan kaca spionku dan meminta maaf berulang kali. Aku tak begitu mengindahkannya karena aku sibuk mengecek spion. Aku takut jika spion sampai rusak maka pastilah aku akan mendapat 'semprotan' dari orang tuaku. Alhamdulillah...ternyata spion tidak patah ^_^ dan aku pun menerima permintaan maaf si sopir dan berpesan: "Lain kali hati-hati Pak nyupirnya" dan si sopir pun manggut-manggut. Begitu masuk ke dalam mobil, Pucis menyambutku dengan ucapan:"Gak papa bow, yang penting lo udah turun. By the way tadi acting lo cukup meyakinkan!" dan kita pun tertawa bersama. Aku bilang ke Pucis sebetulnya tadi ngeri juga melihat tato si sopir tapi karena kadung dah turun jadi diberaniin aja deh :PPP

Tadinya mau jalan-jalan have fun go mad...tapi jadinya have fun 'melet' deh :PPPP
Lain kesempatan deh kita seru-seruan lagi oke!!!

C u gals....

23 Mei 2009
-rf-

THE GALAUERS ^_^



“Assalaamu’alaikum”
“Wa’alaikumsalam. Yolanda!!!” suara di seberang telfon menyahut dengan centil.
“Apa bow?” aku bingung dengan ucapan sobat SMA ku yang satu ini.
“Kamu dimana? Dengan siapa? Semalam berbuat apa?” dan Pucis pun bernyanyi dengan centilnya buat aku jadi tertawa terbahak-bahak. Memang kita sudah janjian untuk bertemu di pintu tol barat Bekasi guna bersama-sama menghadiri pernikahan salah satu teman SMA. Selain dengan Pucis, sobat lamaku yang lain Dian juga akan turut serta. Secara kita bertiga masih “betah” dengan status single jadi ketika menghadiri acara pernikahan kita harus bersama-sama biar bisa saling menghibur :P.
Actually, we’re not that desperate we’re just pals whom haven’t met for so long. That’s why we stick to each other just like glue :P (sounds overwhelming hehehehehehehe…). Anyway…ini adalah reuni kita sejak sekian lama tidak bersua plus jalan bareng jadilah sepanjang perjalanan kita syibuk berfoto ria sekaligus ngobrol ngalor-ngidul tak tentu arah.
Sebagai info aja dulu kita pertama ketemu waktu SMA. Ditempatkan di kelas 1.8 di sebuah SMA Negeri yang ELITE di Harapan Jaya ^_^. Waktu mau naik kelas 2, kita sempat protes gak mo kelas dipecah dan akhirnya karena keputusan sekolah gak bisa diganggu gugat semua kelas dipecah maka jadilah kita bertekad akan tetap bermain bersama meski telah terpisah. Setiap istirahat kita akan berkumpul bersama kalo gak di depan kelas, di panggung sekolah –sengaja eksis di dekat lapangan biar bisa CCP juga sama gebetan masing-masing hehehehehehe- sampe akhirnya punya buku harian bersama yang dikasih sampul SMILEY. Sepakatlah kita untuk menamakan geng kita ini sebagai SMILEY dan bukan geng HIJAU seperti iklan yang sedang marak di tv pada masa itu. Personilnya adalah: aku, dian, pucis, dona, sandra. Masing-masing dari kita memiliki keunikan sendiri-sendiri ^_^.
Aku memilih taekwondo sebagai ekskul, pucis dan dian memilih majalah sekolah BIRU, sedangkan Sandra bergabung dengan teater sekolah –belakangan aku juga ikutan teater hehehehehehehe- kalo dona mah lebih senang hibernasi dan tidak bergabung dengan ekskul apapun di skul. Karakter kami sendiri beragam sehingga membuat hubungan kami menjadi lebih berwarna. Aku tipe introvert yang tak mudah membuka diri dengan lingkungan baru tetapi sangat terbuka terhadap lingkungan yang terasa dekat di hatiku. Dengan SMILEY, aku bisa menjadi diriku sendiri dan bebas berekspresi serta meluapkan selera humorku. Pucis waktu kelas 1 dijuluki NINJA HATTORI karena jilbab yang dikenakannya konon mengingatkan pada tokoh ninja yang satu itu. Tapi kalau menurutku sendiri gelar itu diberikan sebagai wujud kekesalan anak-anak yang sering ditagih bayar uang kas sama bendahara kelas yang GaLak ini hehehehehehehe. Pucis itu kocak dan senang bercanda juga bernyanyi. Aslinya centil tapi itu hanya berlaku kalau kumpul sama SMILEY aja, kalau di depan orang banyak apalagi depan gebetan pastilah ini anak akan teramat sangat nervous dan indikator yang paling mudah dikenali adalah tremor pada tangannya :D meski begitu pucis selalu menjadi peraih nilai tertinggi di antara kita semua. Dian, personil SMILEY yang cantik dan agak sedikit manja. Suka bercanda juga dan jago bahasa Inggris. Lumayan “laku” di pasaran SMAN 4 karena wajah cantiknya, beda sama aku dan pucis yang hingga lulus SMA tetap istiqomah dengan status JOMBLO! Dona adalah salah satu personil yang kerap disapa: “Pagi Dona!” meski kita sekolah siang. Mungkin karena pada zaman itu lagi happening banget iklan kopi yang satu itu. Dona punya kulit yang paling putih di antara kita semua dan dia anak yang pintar. Rumahnya sering menjadi tempat kumpul karena dekat dengan sekolah. Selain itu dona punya kakak dan adik cowo yang ganteng jadilah kita betah main di rumahnya hehehehehehe. Sandra, personil terakhir cewe super HIDUP yang suka rusuh dan bikin malu karena tingkah lakunya yang AJAIB! Ketawanya paling gede dan terkadang gak tahu tempat juga. Bagusnya dia punya wajah cantik jadi lumayan bisa menipu cowo-cowo di SMA dulu :P. ini anak takut banget sama yang namanya petir. Pernah kita lagi belajar dan hujan besar, karena lokasi kelas kita ada di lantai paling atas jadilah suara petir terdengar begitu keras dan dekat. Kalian tahu apa yang Sandra lakukan di saat itu? Well, dia ngumpet di kolong meja dengan ekspresi wajah melas. Meski begitu dia masih sempat ketawa ke arah kita yang gak habis pikir sama kelakuannya yang kayak begini. Yang lebih kasihan itu Dian harus sering menahan malu karena selama 2 tahun berturut-turut dia duduk sebangku dengan Sandra.
Back to the topic!!! Sayangnya waktu sabtu kemarin tidak semua SMILEY bisa bergabung karena satu dan lain hal. Meski cuma bertiga tapi suasana tetap SeMaRaK loch!!! Adaaaaaaaaaaaaaaa…..aja kelakuan yang buat kita senyum-senyum sampe hal yang buat kita jadi merenung “dalem”.
Baru sampe di TMII aja pas di gerbang masuk kita dah mulai beraksi! Waktu mba yang jaga tiket nanya undangan maka kita dengan wajah innocent menjawab: “Gak bawa undangan mba,…” lalu dengan bulu mata lentiknya pucis mulai mengerjapkan matanya ke arah si mbak penjaga tiket *_* winkwink. Luluhlah si mbak dan kita pun cukup membayar parkir mobil saja tanpa perlu membayar tiket masuk per-orangan :D.
Turun dari mobil bukannya buru-buru masuk ke gedung biar bisa segera pamitan dan menuju tempat kondangan berikutnya, pucis dan dian tanpa dikomando malah langsung sibuk foto-foto di depan pura biar kesannya kayak di Bali.


Ckckckckckckckckckck….tentu saja aku gak mo kalah ikutan bergaya :P. Selesai berpose kita pun berjalan berputar mencari pintu masuk –pada saat pulang kita baru tahu ternyata pintu masuk ada di dekat tempat kita parkir-.
Berjalan bertiga memasuki gedung perhelatan terlihat sekali dian langsung pasang ekspresi MUPENG alias MUPENG mode ON hehehehehehe. Setiap melihat foto pre-wed yang dipajang maka ni anak langsung sibuk mencari mas-mas yang bisa dimintain kartu nama studio ini. Sementara aku dan pucis lebih terkesima dengan make-up dan pakaian di foto dan kita geleng-geleng aja.
Selesai bersalaman dengan pengantin maka kita pun bergerilya mencari makanan. Di sela-sela aksi gerilya, aku bertemu dengan beberapa teman lama semasa sma dulu. Ckckckckckckckckck…people change!!! Ada yang datang sama suami, pacar, teman-teman se-gang sma dulu (contohnya aku!), ada juga yang datang sendiri. Para cowok…ckckckckckckckckckck…mereka mengalami perubahan tubuh yang cukup signifikan :P sedangkan para cewe jauuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuh terlihat dewasa dengan make-up masing-masing…(aku tidak termasuk golongan yang ini!).
Selesai dari resepsi kita pun meluncur ke PIM demi mengantar si pucis Agatha –anak gaul jakartha- yang malamnya mo kondangan lagi. Sampai di PIM kita melanjutkan makan kembali. Aku makan lamien semangkuk GeDe, pucis makan kebab plus kentang dengan minuman milo –menurut dia ini adalah menu DIET yang baik! No wonder berat badannya terus bertambah saja….- dian cukup puas dengan kebab mungil plus strawberry soya bean. Well, I still won!!! Porsi makanku tetap yang terBesaR ^^v.

Acara ditutup dengan foto-foto sebagai barang bukti kalo kita dah berhasil kumpul bareng! Rencananya akan ada pertemuan berikutnya dengan agenda yang lebih seru dan mengasyikkan!!! Tanpa lupa acara wisata kuliner yang terjangkau oleh kantong kita semua :DDDDDD
SMILEY
May, 9th, 2009